Mohon tunggu...
Sirajat Yuseng
Sirajat Yuseng Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya adalah Guru SMAN 1 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas 2-ku

28 Agustus 2013   20:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:41 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BELAJAR MENULIS, MENGANTAR KE ISTANA MERDEKA

Salah satu tantangan dalam rangka peningkatan kualifikasi guru adalah “menulis”. Hal ini dapat saja terjadi oleh karena berbagai hal, antara lain menjawab pertanyaan APA yang mau ANDA ditulis?, MENGAPA atau UNTUK APA ANDA menulis?

Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang sering terlontar dari pimpinan di beberapa sekolah maupun teman-teman pendidik ketika baru awal-awal mulai mau menyusun sebuah karya tulis. Apa yang bapak kerja/tulis? Untuk apa membuat karya tulis seperti PTK? Di samping membutuhkan waktu yang lumayan menyita pekerjaan yang lain, juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit Pak. Celoteh kawan-kawan seperjuangan ini terjadi sekitar tahun 2006 ketika kenaikan pangkat/golongan masih menggunakan penilaian DUPAK (Daftar Usul Penilaian Angka Kredit) untuk Gol. II A sampai dengan Gol. IV A yang belum menjadikan karya tulis ilmiah sebagai syarat kenaikan pangkat.

Namun demikian, pertanyaan maupun komentar-komentar sinis justru menjadi tantangan sekaligus menginspirasi saya untuk terus belajar dan belajar menulis dan menyusun kata-kata menjadi kalimat, kalimat menjadi beberapa paragraph dan tersusun menjadi sebuah karya tulis yang masih jauh dari kata “sempurna”. Pada bulan Juli 2008, pertanyaan dan komentar dari kawan-kawan pendidik, sedikit terjawab ketika penulis menjadi peserta Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dibiayai oleh Blockgrant dari LPMP atas nama Direktur Profesi Pendidik, Ditjen PMPTK dengan SK. No. 1058/FKIP/A.2-IV/VII/1429/2008, tanggal 26 Juli 2008.

Salah satu bentuk keseriusan Pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan adalah direalisasikannya program rutin tahunan Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional yaitu pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) berprestasi tingkat nasional. Program ini sangatlah tepat dalam rangka meningkatkan motivasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Kegiatan tersebut seyogyanya didukung secara total oleh seluruh lapisan masyarakat yang berkepentingan dalam dunia pendidikan dan Pemerintah Daerah.

Kata “berprestasi”,atau “terbaik” merupakan keinginan dari setiap manusia pada setiap level atau jenjang pekerjaan. Demikian pula halnya dengan penulis sebagai guru, yang mempunyai prinsip “kalau orang bisa menjadi yang terbaik, maka insya Allah saya juga bisa menjadi lebih baik”.

Kalimat atau nasehat kedua orang tua penulis yang mengatakan siapa, bagaimana, kapan dan dimanapun engkau nanti berada, takutlah berbuat salah dan berusahalah semaksimal mungkin untuk berbuat benar dan baik serta terbaik. Petuah ini juga sejalan dengan prinsip Rektor Univeristas Negeri Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Arismunandar, M. Pd, “jangan pernah berkata tidak atau menyerah untuk mencapai puncak gunung yang tinggi, jangan pernah berkata tidak atau menyerah dari sebuah tantangan untuk mencapai cita-cita”.

Pada bulan Agustus tahun 2011, penulis terpilih sebagai salah seorang peserta pemilihan guru SMA berprestasi tingkat nasional mewakili Provinsi Sulawesi Barat setelah berhasil menjadi yang terbaik di Tingkat Kabupaten Polewali Mandar dan Provinsi Sulawesi Barat. Penulis sangat bersyukur, karena melalui media atau ajang ini, penulis dapat menunjukkan kemampuan yang terbatas dan insya Allah mendapatkan banyak pelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi khususnya kompetensi profesionalisme guru.

Alhamdulillah, hasil dari menulis pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas yang mengantar saya menginjak Ibukota Negara Indonesia dan Istana Merdeka pada perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus 2011 dan pada bulan Nopember 2011 terpilih kembali menjadi Finalis Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran dalam rangka Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI tahun 2011.

Kegiatan seleksi guru berprestasi dan lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran ini juga dapat menambah motivasi belajar dan kebanggaan tersendiri kepada siswa-siswa SMAN 1 Campalagian serta anak-anak penulis, sebab guru atau orang tuanya saja masih belajar dan berusaha untuk bersaing menjadi yang terbaik, apalagi siswa atau anak-anak seharusnya dapat lebih baik, giat belajar, dan berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terbaik.

Setelah mengikuti kegiatan tersebut, tantangan berikutnya yang akan dihadapi adalah bagaimana menulis sebuah KTI yang dapat dinilai dalam rangka kenaikan pangkat/golongan dari IV A ke IV B dan seterusnya. Namun tantangan yang cukup berarti buat saya kali ini dan beberapa hari kemudian adalah tugas 3 pradiklat online dan tugas-tugas diklat online berikutnya karena kegiatan diklat seperti ini adalah diklat online yang pertama penulis ikuti.

Namun demikian, saya senantiasa mengharapkan bantuan dari panitia, pemateri dan sesame peserta diklat online P4TK Matematika terkhusus Kakanda saya Pangerang Ansar Langnge & Permaisuri. Terima kasih.

Tugas 2 Pra Diklat Online

Penulis: Sirajat, S. Pd., M.Pd. (Peserta Diklat Online Angkatan II 2013 Nomor 132)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun