Mohon tunggu...
Matthew Sirait
Matthew Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - Cendekiawan

Mencari kebenaran pada setiap waktu

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Jabatan Tinggi: Untung Atau Rugi

2 September 2020   12:29 Diperbarui: 2 September 2020   12:24 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda telusuri satu demi satu, dapat dianalisis bahwa apa yang dialami oleh Jacques Pangemanann adalah sesuatu yang menguntungkan. Akan tetapi, itu menguntungkan bagi seseorang yang ingin mempertahankan jabatannya. Bagi orang yang menginginkan kebebasan dalam kehidupan, hal tersebut adalah malapetaka yang sangat menyakitkan, mulai dari ditinggal istri sampai dituduh sebagai pembunuh. Tentunya, Anda semua mengenal novel Bumi Manusia karangan Pramoedya Ananta Toer dalam tetralogi Pulau Buru. Akan tetapi, saya hendak mengulas seri terakhir dari tetralogi Pulau Buru, Yakni novel Rumah Kaca.

Rumah Kaca berbicara mengenai seorang pejabat bumiputera yang berhasil meraih salah satu posisi tertinggi pada zaman kolonialisme Hindia Belanda. Jacques Pangemanann, tokoh utama, menduduki posisi tertinggi di lembaga Algemene Secretarie. Pada saat itu, ialah yang paling sering bertemu dengan gubernur jenderal. Nasib penduduk Hindia Belanda ada di tangannya dan ialah yang paling mengerti gerak-gerik setiap pejuang yang Anda kenal, terutama Raden Mas Minke atau Tirto Adhie Suryo.

Posisi yang ia dapatkan tentunnya menjadi impian dari setiap orang pada waktu itu. Hal ini terbukti pada saat Jacques mendapatkan surat pensiun dari kepolisian sekaligus surat promosi untuk naik jabatan ke Algemene Secretarie. Gaji yang ia dapatkan pada saat itu bisa mencapai 300 gulden per bulan. Dengan gaji sebanyak itu, dalam sepuluh bulan, seseorang bisa memperoleh sebuah kamarbola atau gedung indah pada masa itu.

Seiring waktu berjalan, ia pun dilanda oleh banyak masalah yang datang dari banyak pihak. Ia yang tadinya menghormati Minke harus mengasingkannya ke pulau terpencil agar misi kolonial gubernur jenderal dan sri ratu dapat berjalan dengan lancar. Istrinya pun meninggalkan dia karena Jacques terus meminum minuman keras sehingga dapat memberikan pengaruh negatif bagi anak-anaknya. Di samping itu, Jacques tertuduh sebagai pembunuh dari seorang pelacur Betawi. Ia pun dapat terbebas dari kasus tersebut walaupun harus membayarkan uang sebesar 1.500 gulden untuk menghilangkan barang bukti. Anggap saja itu adalah sebuah uang sogokan jika Anda menggunakan istilah zaman sekarang.

Jika Anda telusuri satu demi satu, dapat dianalisis bahwa apa yang dialami oleh Jacques Pangemanann adalah sesuatu yang menguntungkan. Akan tetapi, itu menguntungkan bagi seseorang yang ingin mempertahankan jabatannya. Bagi orang yang menginginkan kebebasan dalam kehidupan, hal tersebut adalah malapetaka yang sangat menyakitkan, mulai dari ditinggal istri sampai dituduh sebagai pembunuh.

Setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika Jacques menggunakan jabatannya untuk mendukung Minke, Ia akan lebih cepat dilengserkan karena perbuatannya melawan gubernur jenderal dan sri ratu. Akan tetapi, jika jabatan ingin dipertahankan, ia harus menkhianati sebangsanya sendiri. Sekian...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun