Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tangisan Ibu Guru Kepada Anies Baswedan, Kini Boleh Tertawa?

28 September 2016   23:11 Diperbarui: 28 September 2016   23:24 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com/Kristianto Purnomo

Dalam pidato-pidato tertulis Anies selama Mendikbud di media. Saya cermati, Anies selalu mendahulukan sebutan Ibu Guru. Baru kemudian menyebut Bapak Guru. Pendeknya, Anies berkata begini: Ibu/Bapak Guru. Bukan Bapak/Ibu Guru. Tak percaya, inilah surat terakhir Anies, setelah direshuffle dari Mendikbud. 

Pada bagian pembuka Surat Anies di Kompas, tertera: "Kepada Yth, Ibu/Bapak Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan...(Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO, Rabu, 27 Juli 2016 | 18:09 WIB)

Tentu Anies mempunyai argumen pendahuluan penyebutan Ibu Guru daripada Bapak Guru. Bisa jadi lantaran penghargaan Anies pada Guru wanita? Atau mungkin karena jumlah guru wanita melebihi guru pria? Ataukah itu sebentuk gerakan feminis, yang menekankan pemberdayaan perempuan?

Lantas, apakah luapan "kesedihan" Ibu Guru terhadap Anies yang dipasung dari Mendikbud dapat terobati dengan masuknya Anies sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017? Bisa jadi "ya" sehingga nanti para guru wanita cenderung memilih Anies dalam Pilkada DKI 2017?

Apalagi, seadainya Anies dan tim pendukung Anies mampu memainkan peran underdog, yang terzalimi oleh pihak penguasa? Karena kata sebagian pengamat, Anies lumrah dicopot, lantaran ia kurang memiliki modal massa? Ketika, orang yang tidak diunggulkan, justru bisa menjadi pemenang?

Sebetulnya, tangisan guru wanita terhadap penggantian Anies dari Mendikbud menunjukkan adanya modal massa pendukung setia Anies. Terutama para guru wanita. Jadi, jika kalkulasi politik gender dihitung. Para guru wanita bisa cenderung memilih Anies dalam Pilkada DKI 2017. Pasalnya, Anies lebih dikenal publik sebagai tokoh muda yang cerdas dan santun.

Sepertinya, tangisan guru wanita itulah yang diserap Partai Gerindra dan PKS sebagai tanda Anies berpengaruh secara politik. Apalagi gaya Anies yang kalem dan santun dianggap kontra dan antitesa gaya pemimpin DKI kini yang agak "meledak-ledak?" Jadi, tangisan guru wanita kepada Anies dulu yang dicopot dari Mendikbud, dengan pencolanan Anies sebagai gubernur DKI 2017, kini terobati sudah membawa tawa Ibu Guru?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun