Tanda-tanda Penyimpangan Spiritual
Pertama, ia mengakui tahu segala hal yang ghaib.
Kedua, ia menyuruh patuh berlebihan, ikuti saja.
Ketiga, ia merusak jasmani serta rohani yang seimbang.
Misalnya, katanya demi ritual itu tidak boleh makan-minum sepanjang hari-malam. Atau harus menelan makanan tertentu yang diramu padahal jenis Narkotika yang dicampurkan. Selain itu, penekanan yang berlebihan pada satu aspek jasmani atau melulu rohani. Seperti perlu berhubungan zina. Atau sebaliknya secara spiritual menyuruh memejamkan mata, apapun yang bakal terjadi.
Keempat, ia meminta target bayaran; bisa uang, harta, atau bahkan tubuh Anda atau orang lain yang harus dibawa kepadanya.
Kelima, lihat pakaian, perhiasan, dan simbol yang dikenakannya, jika berlebihan atau nyentrik juga tandanya menyimpang.
Sudah banyak yang korban psikologis hingga ekonomis akibat praktik penyimpangan spiritual berlebihan atau perdukunan palsu. Namun, tidak menghalangi hasrat orang untuk mencari-cari cara cepat penyelasaian masalah kehidupan lewat spiritual sesat, sihir, black magic, ilmu hitam, guna-guna, jampi-jampi, mantra, santet, susuk, pelet, pengasih, pelaris, paranormal, dukun, dan istilah lainnya.
Pertama, akui dulu ada hal yang bersifat spiritual. Tapi, itu tidak harus berlebihan. Jangan ingkari adanya spiritual. Pasalnya, mereka yang terlalu ingkar dan patuh seratus persen pada spiritual secara berlebihan sama rentannya terperangkap dalam penyimpangan atau disimpangkan orang lain.
Bahkan, ilmu sihir dan black magic itu ada dan dapat dipelajari, sebagaimana halnya belajar ilmu eksakta dan IPA.
Kenapa? Karena salah satu buku “Ilmu Azimat” yang kuketahui umumnya berjudul “Mujarrabat.” Artinya, eksperimenatau uji coba yang manjur. Jadi, ilmu azimat mirip dengan eksperimen dalam ilmu alam yang dapat diuji coba di lapangan nyata. Cuma, karena bersifat mistis, kadang indikatornya subjektif dan liar.