Anak muda tempo doeloe punya slogan merayu cewek, "Cinta ditolak, dukun bertindak." Kini, motto itu tak mempan lagi. Pasalnya, beberapa dukun yang pernah kutanyai ternyata juga gagal bercinta alias cinta mereka tertolak. Malahan, mantranya tak mempan. Walau begitu, sebagai tamatan pesantren, kami kerap dipersepsikan mempunyai azimat ‘pekasih’ atau semacam itu.
Sampai-sampai beberapa anak muda bertandang atau bertanya langsung ke saya bahwa mereka ingin diberi ‘pengasih’ atau ‘pelet.’ Guna-guna itu berguna untuk mendapati kasih yang mereka dambakan. Kalau begini, saya justru berkisah dulu tentang masa lalu bahwa saya sendiri kadang tertolak harapannya. Dengan cerita saya yang begitu, mereka yang mulanya semangat ceria berubah pudar, wajah kecewa.
Biar keputusasaan mereka sedikit terobati. Aku mereka ulang petuah guruku. Katanya, cara pandang pria dan wanita berbeda. Jika sekelompok anak muda yang nongkrong di pinggir jalan menatap anak gadis lewat di jalan, yang mereka lirik adalah bentuk fisik, cantik atau jeleknya wanita tersebut.
Sementara, jika gadis serupa melintas di hadapan sekelompok wanita, justru yang mereka tatap adalah perhiasan atau asesoris mewah yang dipakai cewek tersebut. Jadi, pria lebih memandangi (menilai) fisik body seseorang sedangkan wanita menatap perhiasan atau harta yang dimilikinya.
Nah, saya setengah berseloroh seraya berkata, berdasarkan fatwa guruku bahwa santet paling mujarab untuk melunakkan hati cewek adalah menghadiahi mereka (terutama di hari Ultahnya) dengan mobil mewah bermerk, seperti BMW, Mercedes-Benz, Hummer, Alfa Romeo, Aston Martin, Bentley, Bugatti Veyron, Chrysler, Ferrari, dan Lexus.
Walalu beberapa wanita menolak dikatakan ‘cewek materialis.’ Petuah guruku di atas, kurasa lebih mujarab daripada mantra lain yang diajarkan dukun pelet?
Namun, semua itu perlu dilandasi dengan niat tulus dan mulia, yakni pernikahan yang sah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI