Perseteruan Mario Teguh dan Deddy Corbuzer bermula dari acara host Deddy di Hitam Putih, 7 September 2016 yang menurut pihak Mario, secara sepihak Deddy memberi panggung publik kepada Ario Kiswinar mengakui sebagai anak Mario Teguh.
Bagi Deddy sebagai pewancara sudah memenuhi etika pertevelisian atau pemberitaan. Lagi pula sih Mario tak mengakui Ario putranya, jadi kenapa harus konfirmasi ujar Deddy yang mengaku heran dengan sikap Mario.
Memang, pada awal acara di Hitam-Putih, Deddy dan Ario. Deddy setengah protes ke Ario yang jika benar ia anaknya Mario Teguh. Menurut Deddy, gara-gara Mario-lah, wanita menjauh darinya, karena ia bukan seperti Mario yang terkesan super keluarga harmonis, sedangkan dirinya (Deddy) bercerai. Tapi, rupanya, kini bahkan dalam pengakuan Ario ke Deddy di Hitam-Putih, Mario tidak memberi santunan belanja kepada Ario, sejak berpisah dengan Aryani, ibunda Ario.
Dengan sedikit narsis, Deddy pun menyela bahwa ia lebih baik, karena sekalipun berpisah dengan istrinya, Deddy masih memberikan biaya untuk mantan istrinya, apalagi terhadap anaknya. Deddy menyebut dirinya bertanggung jawab, sedangkan Mario tanda tanya terhadap Ario?
Bagaimanapun, entah karena dampak acara Hitam-Putih Deddy, entah karena pemberitaan lainnya, sepertinya “citra buruk” Mario terlanjur menyebar di publik. Sepertinya, jika benar, Deddy-lah yang “menyihir” hitam Mario, menjadi tercoreng?
Untuk itu, pihak kuasa hukum Mario mensomasi Deddy di Hitam-Putih agar juga Deddy memberi kesempatan kepada Mario Teguh di Hitam-Putih menjelaskan ihwal keluarganya. Mario tidak mau hanya dihitamkan Deddy, Mario ingin diputihkan di Hitam-Putih dan dipulihkan “nama baiknya?”
Namun, apakah kemudian setelah adu argumen, debat atau bahkan duel Mario-Deddy di Hitam-Putih dapat memulihkan citra positif Mario di publik? Ataukah malah sebaliknya, bisa jadi jika muncul di Hitam-Putih, justru Deddy lebih memblack mejik-kan Mario tambah hitam? Atau barangkali publik sudah tidak percaya dengan penjelasan Mario, bagaimanapun kata-katanya?
Sebagai tanggapan, Deddy siap di mana saja? Di media mana saja, Deddy mengaku siap beradu dengan Mario. Malahan, Deddy pernah berkomentar siap memfasilitisi tes DNA terkait soal Ario, yang diinginkan Mario, bila perlu.
Saling lempar komentar Mario-Deddy di media sudah banyak kita baca, lihat, dan dengar. Tentu saja, alangkah serunya, jika keduanya tampil dalam satu meja berkonfrontasi, berhadapan langsung beradu argumen. Inilah rasanya duel yang perlu kita nantikan di sela isu politik DKI Jakarta yang mulai memanas. Rasanya, perlu duel antara motivator Mario versus pesulap Deddy. Lalu, siapakah pemenangnya?
Sepertinya, Deddy akan menang. Kenapa, karena Deddy hanya satu persoalan bercerai dengan istrinya dan itu umumnya sudah diketahui publik. Sedangkan Mario memiliki dua masalah, bercerai dan persoalan keaslian anak, yakni Ario. Jadi, Mario terlanjur kena “sihir hitam” Deddy, yang ditanggapi salah pula Mario. Mestinya, bukan dengan somasi, melainkan “menyantet” Deddy, itu pun jika mempan?
Rekan pembaca kompasianer lain, boleh memprediksi dan menilai sebagaimana halnya, hiruk-pikuk berita politik yang kadang membuat pikiran agak “sesak?”