Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Elmu-elmu Kembarkan Uang

2 Oktober 2016   18:19 Diperbarui: 2 Oktober 2016   18:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: afar Sodiq Assegaf/JIBI/Solopos.com/Newswire

Apakah ada orang yang bisa menggembarkan uang? Sebagaimana halnya, program kembaran untuk dapat keturunan. Jelas, ada dan mungkin bisa. 

Dengan cara apa? Ya. Macam-macamlah. Baik dalam bentuk cetakan maupun nilai bayarannya. Misalnya.

Inilah di antara ilmu-ilmu mengembarkan uang, menurut para ahli anonim?hahaha

Pertama, secara sah pencetakan uang yang dilakukan pemerintah RI.

Kedua, pemalsuan uang yang dilakukan orang-orang yang memiliki kecerdikan, dengan alat teknologi tertentu.

Ketiga, penggandaan uang yang dilakukan dengan pembayaran berlipat ganda. Sebagian besar oknum "perbankir" melakukannya?

Keempat, penggandaan uang melalui pembayaran yang dibuat rentenir, dan sejenisnya. 

Kelima, penggandaan uang lewat pertaruhan atau perjudian hingga pengundian.

Keenam, penggandaan uang lewat perdukunan dan penipuan. 

Ketujuh, penggandaan uang lewat popularitas.

Sepertinya, yang sering menjadi "isu besar" atau "berita besar" di negara kita. Bila modus penggandaan uang terjadi pada nomor 2 dan 6 saja. Terutama, berita teraktual minggu ini. Terkait dengan penggandaan uang secara ritual yang diduga dilakoni Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan kawan-kawan. Sesaat ditangkap, dengan seloroh Pak Polisi menantang Dimas Kanjeng menggandakan uang seisi mobil. Ternyata sudah tidak mempan lagi, karena katanya makhlus halus pembantunya, kena gas air mata yang disemperotkan para polisi. Jawaban Dimas, sampai-sampai membuat para Polisi terpingkal-pingkal, atau tertawa gelak-gelak, seperti diberitakan Kompas, Jumat, 30 September 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun