Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman Gutgut pada Puan Maharani, Bahasa Tapanuli Masuk DPR?

28 Mei 2021   19:06 Diperbarui: 28 Mei 2021   19:15 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Koran Pikiran Rakyat

Mantan anggota DPR RI Fraksi PAN, Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman menuduh Puan Maharani Ketua DPR RI, 'gutgut?"

Katanya,   "Setahu saya, gutgutnya Puan itu memang super gutgut: dengki, judes, jahat?" Komentar Djoko Edhi muncul merespons polemik dan konflik Puan dan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah?

Akar polemik diduga bermula ketika Ganjar dalam acara pengarahan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang diikuti struktur partai dan inspeksi rangkaian penutupan HUT PDIP ke-48, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Mei 2021. Konon, Ganjar tak diundang untuk itu?

Menurut saya kalaupun itu benar? Itu masalah internal PDI-P. Mengomentari Djoko Edhi Soetjipto Abdurrahman terlalu jauh mengomentari kasus itu bahkan memitnah Puan mendapati setoran dari Ganjar?

Malah ada yang menghubungkan pencampakan Ganjar bisa jadi seperti dulu Bu Mega dan Pak SBY yang akhirnya Pak SBY jadi presiden.

Seakan apa yang dilakukan Mbak Puan mirip dengan kebijakan Bu Mega padahal konteks, ruang, waktu, tempat dan pelakunya sangat berbeda.

Saya kira dengan membaca berita dan komentar Pak Djoko Edhi Soetjipto justru yang gutgut itu adalah Pak Djoko Edhi karena ia terlalu terlibat memasuki internal partai orang lain. Malah yang separtai tidak banyak komentar terkait itu.

Tapi yang perlu dikatakan di sini, saya sangat gembira sebagai orang Tapanuli Selatan Sumatera Utara, rupanya kata "Gutgut" masuk DPR RI. Entah siapa yang mempopulerkannya di DPR, jangan-jangan dulu Bang Ruhut Sitompul atau yang lainnya. Saya juga tidak tahu, apakah maksud kata "gutgut" terdapat dalam bahasa daerah lain?

Cuma di Tapanuli, gutgut mirip dengan hosom (dengkin), sedangkan gutgut itu artinya di Tapanuli Selatan; tidak ada yang cocok sama dia. Artinya jika ada seorang yang merasa segala sesuatu tidak ada yang cocok baginya dinamakan gutgut. Semua perkataan dan perbuatan orang lain dirasanya tidak ada yang cocok, namanya gutgut. Orang lain mempunyai mobil, ia gutgut, orang lain punya rumah, ia gutgut. Orang berbica atau diam, ia gutgut (kesal). Intinya, tidak ada yang cocok baginya, kecuali yang dikatakan atau diperbuatnya, namanya gutgut.

Gutgut juga agak serupa cerewet, semua salah baginya. Itu lebih menggembirakan bagi saya bahwa kata "gutgut" diserap di DPR RI. Mudah-mudahan nanti Gutgut diserap menjadi bahasa Indonesia, itulah alasan saya menulis ini agar kata "gutgut" masuk Kamus Bahasa Indonesia, kini baru masuk DPR.

Terkait kalaupun betul polemik PDI-P semoga mereka dapat menyelesaikannya secara internal, kita semua tak perlu gutgut dengan itu. Siapa yang mau melibatkan diri ke dalam internal orang lain tanpa diminta orang lain adalah orang yang gutgut dalam bahasa Tapanuli.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun