Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mata Najwa Buta Kritik, Mata Tukul Arwahnya Kritik?

11 Mei 2020   10:36 Diperbarui: 11 Mei 2020   10:59 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Merge JPG Najwa dan Tukul (dokpri)

Siapa yang tak kenal dengan presenter Najwa Shihab dalam program "Mata Najwa?" Wanita 42 tahun ini menilai DPR justru terkesan tidak serius dalam mencari solusi agar persoalan Covid-19 di Indonesia segera teratasi.

Kontan saja kritik Najwa mendapati reaksi keras dari DPR, misalnya, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan meminta Najwa Shihab meminta maaf kepada DPR secara institusional atas kritik yang dilayangkan sebelumnya.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman menjelaskan DPR bekerja sesuai dengan fungsinya dalam bidang pengawasan, penganggaran, dan legislasi. Ia pun menyebutkan, DPR bekerja ekstra dengan membentuk Satgas Lawan Covid-19 yang merupakan inisiatif DPR.

Senada dengan itu, anggota DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani mempertanyakan kesarjanaan hukum Najwa, yang tak tahu kewajiban DPR.

Berbeda dengan itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai kritik Najwa biasa saja.

Lalu, banyak orang kemudian yang tampaknya berpihak kepada Najwa dan beranggapan negatif kepada anggota DPR? Meskipun demikian, ada baiknya menyilang pendapat juga agar Najwa mau belajar dari kritik DPR terhadap dirinya.

Barangkali bagi sebagian orang, pernyataan atau pertanyaan yang diajukan Najwa sangat tajam dan kritik terhadap nara sumbernya? Namun, sebagai manusia biasa bagaimana rasanya, Najwa juga kalau dicecer dengan pertanyaan serupa.

Sesungguhnya saat Najwa diinterview Deddy Corbuzier dimprogram "Hitam Putih" Najwa sedikit tampak agak sedikit grogi? Ya, begitulah sisi manusiawi kita ketika kita yang mengajukan pertanyaan tampak lebih percaya diri daripada penjawab. Sebagaimana banyak orang, bahkan yang mengerti hukum saat dihadapkan dengan penyidikan polisi misalnya, sedikit banyaknya rasa cemas dapat muncul?

Tentu saja, Najwa dengan posisinya presenter Mata Najwa, apalagi ditempatnya bekerja sebagai jurnalis MetroTV yang cenderung kritis. Meski belakangan kalau dihadapkan dengan TVOne misalnya dalam Pilpres 2014? Tampak jelas blok kedua Tv itu?

Najwa sesuai dengan karakter dan kecenderungannya cocoklah sebagai presenter politik yang menginterview politisi secara tajam. Sebagaimana juga perawakan bagian mata yang tampaknya pas melototi peristiwa politik secara tajam?

Masalahnya, setajam apapun mata Najwa terhadap nara sumbernya? Tetapi, Najwa jauh berbeda dengan Tukul Arwana dalam acara "Empat Mata?" Setelah ditegur KPI karena percakapan Empat Mata Tukul dianggap cukup vulgar? Tukul mengubah nama menjadi, "Bukan Empat Mata?" Belakangan Tukul mengganti nama acaranya, "Baru Empat Mata?" Setahu saya, Tukul jauh lebih awal menggunakan kata "Mata" dalam program acara TV dibanding Najwa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun