Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Andai Setiap Rumah Indonesia Punya Bilik Perpustakaan Keluarga

19 Maret 2017   15:17 Diperbarui: 19 Maret 2017   15:31 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi foto milik pribadi, Abdul Hakim Siregar

Buku Unik

Bagaimanapun kecanggihan teknologi informasi kini (seperti gadget, hp), buku taklah tergantikan. Artinya, buku masih tetap memiliki keistimewaan dibanding bacaan online misalnya. Kenapa? Karena menurut saya, proses membuat buku melibatkan banyak orang, seperti penulis atau pengarang, editor, desain, percetakan, penerbitan, dan hingga pemasaran.

Bagi saya buku punya keindahan tersendiri –bahkan sekedar memandangi sampulnya yang didesain pas warna? Bagi saya sampul buku saja seperti lukisan yang dirangcang pelukis menyedapkan pandangan mata. Setidaknya, sebagaimana seorang Ibu Guru  bertutur kepada saya alangkah senang rasanya memandangi semerbak bunga-bunya di halaman rumahnya. Bahkan tambahnya, “bunga dapat mengobati keresahan dan sedikit rasa penyakitnya.”

Begitulah kiasan memandangi buku bagi saya sangat menyenangkan! Untuk itulah, bagi saya buku demikian istimewa, sehingga kalau saya kehilangan atau rusak kemeja misalnya-bagiku tak begitu masalah. Namun, kehilangan buku agak menyesalkan bagiku.

Tapi, saya selalu menolak kalau disebut, ‘kutu buku?’ Saya lebih senang kalau dikatakan pecinta ilmu pengetahuan. Untuk itu, sebagai salah satu tandanya, saya berharap mungkin saudara juga berharap begitu agar kita dapat memiliki bilik perpustakaan sendiri. Dilengkapi pengondisian, arsitek, desain, penerangan cahaya ruangan, rak, meja, dan kursi yang lebih rapi untuk perpustakaan pribadi yang mendorong gairah membaca, menulis, dan mencintai ilmu.

Untuk sementara, aku akui masih proses berharap sebagaimana rak buku yang saya miliki belum memenuhi standar yang sebaiknya. Kalau Merry Riana mimpi sejuta dollar di Singapura dan menjadi nyata hingga kini ia terkenal pengusaha, penulis, dan motivator di Indonesia. Aku cukuplah bermimpi memiliki bilik perpustakaan pribadi dan rak buku yang kelihatan sedikit lebih rapi daripada kini pada gambar di atas. Insya Allah. Mimpi terbesarku, semoga setiap rumah di Indonesia, dari Merauke-Sabang memiliki bilik-bilik perpustakaan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun