Maaf, saya tidak ada maksud negatif dengan judul di atas. Tapi, sekadar mengingatkan saja berita di televisi yang kutonton dan kudengar. Ketika Anisa Pohan turut mengantarkan suaminya Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana mendaftar ke KPU DKI Jakarta. Menurut siaran berita itu, kehadiran Anisa Pohan justru menjadi sorotan, termasuk beberapa wartawan. Sekali lagi, wartawan bukan wartawati. Pria bukan wanita.
Kadang, begitulah “kenakalan” kita sebagai pria, hampir tidak terkecuali dalam berbagai bidang profesi, seperti presiden, menteri, gubernur, walikota, bupati, wartawan, dosen, guru, dan sebagainya. Kalau sudah lewat atau hadir wanita cantik, mata pria agak liar, sulit ditundukkan atau dipalingkan? Kecuali, sedikit pria yang terjaga benar pandangannya.
Masih belum percaya, cobalah amati mata para pria bahkan yang sudah menikah di tempat umum. Ketika gadis cantik melintas di hadapan mereka, ke arah mana kebanyakan lototan para pria secara umum. Saya tidak mengatakan para pria itu “hidung belang?” Sepertinya, belum sampai seburuk dan sebejat itu. Kebanyakan pria itu suka saja menatap yang cantik, tanpa niat buruk lainnya.
Dalam contoh kasus, sebagian oknum wartawan, kadang menyorot fokus kamera dalam pertandingan olahraga bukan hanya pada lapangan olahraga. Tapi, secara agak liar menyasar dan menyurut wanita cantik. Padahal, wanita tersebut adalah penonton. Pintarnya, si oknum wartawan yang agak nakal itu, sepertinya tahu bukan dia saja yang ingin menatapnya, melainkan umumnya kita pria turut mengikuti potretannya?
Barangkali, jika turut menatap Anisa pada pendaftaran di KPU DKI itu? Kenapa masih mengalihkan pandangan dari suaminya. Padahal, posisi Aguslah yang utama dalam pendaftaran itu, bukan Anisa. Anisa hanya pendamping setia suaminya, Agus. Jangan sampai kita yang pria ini, pandangan mata tertuju menatap Anisa, tapi mengabaikan pandangan politik Agus yang barangkali setara cantiknya Anisa, bahkan lebih dari itu?
Sedikit lebih Aneh lagi, jika seandainya ada oknum wartawan pria sibuk menyorot foto Anisa atau wanita cantik lainnya. Sampai, ia lupa membuat berita, bias jadi dimarahi pimpinan medianya? Tapi, tak usah terlalu cemas, kalau pimpinan media pria, mungkin juga punya pengalaman unik mirip itu dalam peliputan, membidik kamera ke arah lain! haha
