Mengawali nulis artikel saya mencoba dari rasa yang saya rasakan sebagai Pendamping DesaÂ
Saya berdomisili di Kawasan yang popular di sebut " Kampoeng Inggris " Pare, Kediri, Jawa Timur. Awal mula jadi Pendamping Desa Pemberdayaan pada tahun 2016, pertama di tempatkan di Kabupaten Ponorogo, di Kecamatan Pulung, daerah bukit + 30 KM sebelah timur Kota Ponorogo. Pertama observasi, ta`aruf tidak ada yang canggung karena se `habitat', plosok, deket hutan, berbukit, keramahan masyarakatnya, bahasa gaulnya daerah yang gue banget gitu lhoo...
Mungkin bekal itu saya sangat di terima di daerah tugas, saya di kasih tempat tinggal di salah satu ruangan di Kecamatan yang satu Kantor dengan UPK. Malah penduduk sekitar saya di beri kunci Masjid kalau mau masuk Masjid, sampai teman Pendamping yang asli daerah itu heran, orang baru kok sudah di beri kuasa buka Masjid. Berbekal itu mungkin sampai sekarang saya begitu nyaman di balik suka duka membersamai Desa dalam berupaya dan berdaya untuk membangun diri. Dari KPM, Bumdes, Kader Kesehatan, Posyandu, Remaja, Lembaga Desa, Lembaga Masyarakat dan lain-lain. Ada rasa nyaman dan damai ketika bersentuhan dengan mereka yang ingin berdaya dan ikut sumbangsih kepada Desanya. Dan rasa inilah yang alam semesta sambut dengan rezeki dari segala arah dan tak terduga. Semoga rasa ini bisa memberikan dampak yang baik manfaat barokah untuk semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H