Mohon tunggu...
sipuragus
sipuragus Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping Desa Pemberdayaan

Berdesa itu soal jiwa,

Selanjutnya

Tutup

Roman

"berdesa itu soal jiwa#kompasianaDESA"

14 Januari 2025   10:51 Diperbarui: 14 Januari 2025   10:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Mengawali nulis artikel saya mencoba dari rasa yang saya rasakan sebagai Pendamping Desa 

Saya berdomisili di Kawasan yang popular di sebut " Kampoeng Inggris " Pare, Kediri, Jawa Timur. Awal mula jadi Pendamping Desa Pemberdayaan pada tahun 2016, pertama di tempatkan di Kabupaten Ponorogo, di Kecamatan Pulung, daerah bukit + 30 KM sebelah timur Kota Ponorogo. Pertama observasi, ta`aruf tidak ada yang canggung karena se `habitat', plosok, deket hutan, berbukit, keramahan masyarakatnya, bahasa gaulnya daerah yang gue banget gitu lhoo...

Mungkin bekal itu saya sangat di terima di daerah tugas, saya di kasih tempat tinggal di salah satu ruangan di Kecamatan yang satu Kantor dengan UPK. Malah penduduk sekitar saya di beri kunci Masjid kalau mau masuk Masjid, sampai teman Pendamping yang asli daerah itu heran, orang baru kok sudah di beri kuasa buka Masjid. Berbekal itu mungkin sampai sekarang saya begitu nyaman di balik suka duka membersamai Desa dalam berupaya dan berdaya untuk membangun diri. Dari KPM, Bumdes, Kader Kesehatan, Posyandu, Remaja, Lembaga Desa, Lembaga Masyarakat dan lain-lain. Ada rasa nyaman dan damai ketika bersentuhan dengan mereka yang ingin berdaya dan ikut sumbangsih kepada Desanya. Dan rasa inilah yang alam semesta sambut dengan rezeki dari segala arah dan tak terduga. Semoga rasa ini bisa memberikan dampak yang baik manfaat barokah untuk semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun