Mohon tunggu...
sipipitkecil
sipipitkecil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serigala Berbulu Domba Ala Karni Ilyas

13 April 2016   22:21 Diperbarui: 13 April 2016   22:42 2790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SERIGALA BERBURU DOMBA ala KARNI ILYAS

ILC program adu argumen kasus yang sedang hot, jawara-nya Karni Ilyas selalu dibuka dengan musik dari band dan lagu tema yang menyentil topik/orang yang akan dibahas. Topik semalam lagi-lagi tentang “ Ahok di pusaran Sumber Waras.”

Topik yang pasti menarik, sementara orang yang lagi didiskusikan sedang diperiksa KPK. Mungkin banyak yang luput bahwa lagu tema-nya juga sangat menarik “serigala berbulu domba”  ehmmm ... maksudnya orang yang luar-nya kelihatan baik, tapi dalamnya jahat. Begitu kira-kira pemahaman saya. Lagu itu ditujukan untuk siapa ya ?

ILC termasuk acara tv yang cukup populer dan dapat menambah wawasan. Menurut saya acara tersebut bagus. Saya dan keluarga juga sering menontonnya. Angkat topi untuk Bang Karni yang membuat program tersebut. Terutama untuk topik-topik sosial yang menyita perhatian masyarakat. Saya ingat topik-topik menarik yang pernah diangkat seperti kasus pembunuhan Angeline, kasus pedofilia, dan yang menghebohkan awal tahun ini, kopi racun.

Menonton ILC seperti menonton pertarungan si “Baik” dan kawanannya serta si “Jahat” dan gerombolannya. Emosi penonton diaduk-aduk, tegang, seru, marah, senang, kadang sampai bertepuk tangan. Seperti menonton film-film tentang pertempuran argumen di pengadilan. Bedanya ini ‘live’ orang-orang benaran, kejadian benaran, dengan tokoh-tokoh benaran, dengan peran, argumen masing-masing sesuai pihak mana ia berdiri. Kita mengharap kelompok si ‘Baik” menurut kita yang menang. Walaupun biasanya berakhir tanpa konklusi siapa yang menang. Yang penting siapa yang lebih banyak memenangkan opini masyarakat penonton.

Nah untuk topik-topik sosial seperti itu, Bang Karni mungkin ingin masyarakat memperoleh informasi yang baik, benar dan menguat tabir kebenaran. Saya apresiasi untuk itu. Namun untuk topik-topik berbau politik, apakah bisa mengharapkan seorang Pemred tv dengan pemilik yang kita tahu berasosiasi dengan kelompok politik tertentu bisa sungguh-sungguh netral ?  Hanya yang bersangkutan yang bisa menjawab. Untuk acara-acara yang berbau politik lain di tv tersebut, saya tidak perlu memberikan komentar. Pembaca dan penoonton yang cerdas sudah paham. Masih hangat ingatan kita, bagaimana rakyat dibuat bingung dengan hasil pilpres di tv tersebut yang bisa berbeda, mungkin disesuaikan dengan tagline media tersebut. Namun sekali lagi, untuk acara sekaliber ILC apakah seorang Bang Karni betul-betul bisa netral senetral-netralnya ?

Saya melihat nara sumber acara semalam adalah muka-muka ‘tenar’ yang selama ini  boleh dibilang anti aHok (tapi saya tidak percaya karena Sara, pasti ada hal lainnya, saya setuju dengan pernyataan seorang di antara mereka, ini bukan sara). Mereka kelihatan sangat siap dengan data-data (sumber sama BPK) yang menyudutkan Ahok, dan sangat percaya diri dan meyakinkan.

Sedangkan pihak yang membela Ahok, menurut saya hanya 1 orang yang cukup bisa menandingi pihak lawan. Namun sayang, argumennya yang bagus justru dipotong dan dihentikan pihak lawan, dengan alasan tidak substantif, dan juga dibenarkan Bang Karni dan diarahkan ke hal lain.  Yang 1 lagi memang tenar, tapi komentarnya hanya bersifat “entertaining”, lucu dan menghibur, yang 1 lagi hanya anak kecil yang tidak bisa memberikan argumen apa-apa selain pro Ahok. Dan yang 1 lagi, aduh malu-maluin Ahok, padahal dia dari Ahok Center. Cara dia berbicara kepada pihak lawan seperti itu sungguh tidak patut. Untuk hal ini, saya setuju dengan pembawa acara, justru dia yang menghujat. Kalau mau dikasih score-nilai, pihak lawan Ahok menang. Lebih siap, sistematis dan cukup menyakinkan.

Dari pihak ‘netral’ yang dipilih, dari kata-kata yang keluar juga ada tendensi tidak menguntungkan Ahok, walaupun tersamar. Dan dengan tayangan berulang-ulang cuplikan Ahok mengatakan “ngaco ...”  sepertinya mau menekankan pribadi tidak sopan dan kasar yang melekat pada Ahok. Oh ya jangan lupa ketua BPK beraliansi dengan kelompok politik pemilik tv tersebut. Bang Karni juga dengan cerdas mencomot kata-kata dari orang tersohor yang seperti mendukung opini.

Nah kembali ke lagu tema, serigala berburu domba, kira-kira siapa sich lagu tersebut disentilkan ?  untuk Ahok ?  lawan-lawan Ahok yang rata-rata sopan tutur kata dan selalu ngomong untuk rakyat ?  atau jangan-jangan untuk pembawa acara-nya sendiri ? hahaha

Ada serigala berburu domba, ada serigala berburu serigala, ada domba berbulu domba, ada tidak ya domba berbulu serigala, luar kasar dan tidak sopan, tapi di dalam tulus dan baik ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun