Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menemukan Kedamaian di Hilo, Hawaii, USA

15 Oktober 2016   11:11 Diperbarui: 15 Oktober 2016   11:37 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saya mengingat kembali Kota Hilo, ada kerinduan yang tidak bisa digantikan oleh kota-kota lain yang pernah saya kunjungi dibandingkan dengan Hilo. Di kota inilah saya menginjakkan kaki pertama kali di kepulauan indah di pasifik, yaitu Hawaiʻi. Mengingat Kota Kona berarti mengingatkan saya kembali bagaimana saat itu saya berjuang menahan mabuk laut melintasi Samudra Pasifik selama empat hari pada bulan Januari 2008 dari San Diego, USA. Saya mengunjungi Kota Hilo bersama dengan kapal pesiar yang begitu saya cintai selama 514 hari tinggal di dalamnya yaitu Ms. Zaandam. Ada banyak kesan luar biasa di dalam kapal ini yang tidak sabar ingin saya ceritakan selanjutnya.

Kapal Pesiar Ms. Zaandam dari kejauhan
Kapal Pesiar Ms. Zaandam dari kejauhan
Kota Hilo adalah kota pusat administrasi Hawaiʻi dan terletak di perisai gunung api yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea. Gunung Mauna Kea merupakan tempat yang sangat penting di dunia untuk observasi astronomi. Di atas puncak Gunung Mauna Kea langit begitu bersih dan jarang berawan serta letaknya yang jauh dari kota memungkinkan tempat ini jauh dari polusi cahaya. Para pecinta astronomi pasti tidak asing mendengar Gunung Mauna Kea karena di sinilah tempat observasi yang terbaik untuk mengamati objek di luar angkasa. Hilo adalah rumah bagi University of Hawaiʻi dan Imiloa Astronomy Center of Hawaiʻi. Di kota inilah saya pertama kali dalam hidup melihat puncak gunung bersalju, dan puncak gunung tersebut adalah Gunung Mauna Kea. Kota Hilo sendiri berada di salah satu pulau di Hawai’i yang disebut Hawaii’s Big Island.

Gunung Mauna Kea tampak dari kejauhan
Gunung Mauna Kea tampak dari kejauhan
Kota Hilo adalah salah satu tempat saya berefleksi dan merenung. Di kota ini saya seakan menemukan kedamaian dan rasa tenang. Mungkin karena rasa lega dan bahagia adalah pengalaman pertama saya berjumpa dengan kota ini setelah terombang-ambing di laut selama empat hari. Di sini ada satu tempat favorite saya yaitu Kuhio Kalanianaole Park, sebuah taman yang menghadap ke laut dengan pohon rindang dan sejuk serta bangku dan meja taman yang sederhana. Udara segar dan angin laut yang sejuk menambah ketengangan saat menyendiri di tempat ini.  Di bangku dan di meja taman inilah yang menginspirasi saya menulis berbagai hal entah itu refleksi hidup, pertanyaan-pertanyaan filosofis dan jawaban-jawaban atas permasalahan. Di sini juga tempat saya merenung dan melepaskan kepenatan entah karena habis dimarahi atasan, patah hati karena rasa suka bertepuk sebelah tangan, rindu akan kampung halaman, atau rasa jenuh. Di Kuhio Kalanianaole Park inilah saya menemukan begitu damainya Hilo, Hawaiʻi.

Kuhio Kalanianaole Park
Kuhio Kalanianaole Park
Di kota ini jugalah saya pertama kali mengunjungi waralaba terbesar yaitu Wal-Mart. Wal-Mart sendiri adalah perusahaan keluarga terbesar yang dikelola oleh keluarga Walton dan tersebar di 28 negara serta merupakan perusahaan swasta terbesar yang mempekerjakan jutaan tenaga kerja di dunia. Wal-Mart merupakan salah satu tempat favorit saya di Hilo untuk mencukupi berbagai kebutuhan pribadi entah itu sabun mandi, makanan ringan, dan lain-lain. Di tempat inilah saya pertama kali membeli dan merasakan kelezatan es krim Vanila Häagen-Dazs. Es krim 500 ml ini habis dalam sekejap saat makan siang. Saya juga kerap berbelanja di Wal-Mart bersama teman bernama Samantha dan saking tempat ini adalah tempat favorit untuk berbelanja, saya dihadiahkan salah satu dari berbagai hadiah perpisahan yaitu gift card Wal-Mart USD 20. 

Sekedar catatan, Samantha adalah salah satu teman baik dari berbagai teman dengan latar belakang budaya, pendidikan dan kebangsaan. Salah satu warisannya adalah dia mengajarkan saya bagaimana berbelanja dengan bijak. Saya diajari bahwa di sini kadang banyak diskon-diskon dengan harga yang sangat miring. Diskon ini berbeda dengan diskon di Indonesia karena memang harganya benar-benar miring. Contohnya saat merencanakan membeli coffee maker, saat itu kita mengkalkulasi harga coffee maker USD 10 tetapi harga saat itu di Wal-Mart USD 21. Karena coffee maker tidak begitu penting akhirnya ditunda sampai harga barangnya turun. Warisan inilah yang masih saya pakai sampai sekarang, sebelum berbelanja selalu buat perencanaan terlebih dahulu barang apa yang akan kita beli dan perkiraan harganya berapa. Jika harga terlampau jauh dari apa yang kita rencanakan dan barang tersebut tidak terlalu penting, lebih baik ditunda.

Wal-Mart Gift Card
Wal-Mart Gift Card
Kesibukan harian di Hilo selain berbelanja di Wal-Mart atau merenungi nasib di Kuhio Kalanianaole Park adalah bermain bola bersama dengan rekan kerja. Cuaca di Hilo sejuk dan hangat, jadi pas sekali untuk bermain bola. Di pinggir jalan Kamehameha Avenue ada lapangan bola yang kerap digunakan pelajar untuk bermain bola dan saya kerap bermain bola di tempat itu. Tidak jauh dari Kamehameha Avenue tepatnya di pinggir jalan Mamalahoa Highway saya menemukan landmark berupa jam disebut sebagai Tsunami Clock karena jam ini terhenti tepat ketika Tsunami menghantam pesisir Hilo. Pesisir Hilo sendiri dikenal sebagai Tsunami Capital of the United State. Tsunami kiriman tersebut biasanya berasal dari gempa bumi di daerah Chile dan Aleutian Islands.

p2090296-jpg-580189c3c4afbd1110fadcad.jpg
p2090296-jpg-580189c3c4afbd1110fadcad.jpg
Ada beberapa tour yang sempat saya ikuti saat berada di Hilo. Salah satunya Hilo Zip Line melintasi beberapa air terjun Hawaii’s Big Island dan Kīlauea Volcano. Selain itu tempat menarik lainnya yang sempat dikunjungi adalah Thurston lava tubedan Halemaumau crater, atau melihat aliran lava Kīlauea. Tempat-tempat ini lumayan jauh dari pusat Kota Hilo. Di sini juga terkenal dengan pembibitan anggrek dan anthurium. Beberapa pengiriman anggrek untuk kapal pesiar juga berasal dari kota ini.

Tsunami Clock
Tsunami Clock
Hilo itu ibarat jatuh cinta pada pandangan pertama. Di kota ini ada berbagai kenangan indah dari berbelanja di Wal-Mart, bermain bola, mengunjungi Kīlauea Volcano atau berjumpa dengan wajah-wajah baru. Menutup tulisan ini, ada sebuah lagu yang diajarkan oleh pengemudi bus dalam perjalanan kami pulang dari Wal-Mart, yuk bernyanyi bersama:

Just hang loose, have some fun,
Sippin on a drink, lying in the sun
Don’t try to fight it, it ain’t no use
Cause when you’re in Hawai’i, you should just hang loose!

Salam, Si Penjelajah Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun