Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Donat Tim Hortons di Charlottetown, Prince Edward Island, Canada

10 Oktober 2016   18:52 Diperbarui: 15 Oktober 2016   07:02 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya Dunkin' Donuts mungkin adalah donat terenak yang pernah saya cicipi akan tetapi rasa itu berubah ketika saya mencoba Tim Hortons. Nama gerai Tim Hortons sendiri diambil dari nama atlit hockey bernama Miles Gilbert "Tim" Horton. Gerai Tim Hortons pertama kali muncul tahun 1964 di Hamilton, Ontario, Canada. Apa istimewanya Tim Hortons? Toko donat inilah yang pertama mengingatkan saya akan sebuah kota Indah di Canada yaitu Charlottetown. Di Charlottetown inilah saya merasakan pertama kali kelezatan donat yang mengalahkan Dunkin' Donuts. Setidaknya bagi saya pribadi donat Tim Hortons itu rasanya pas di mulut. Namanya juga selera, kalau sudah suka sulit untuk mendebat, bukan? 'Aye'.

Province House National Historic Site
Province House National Historic Site
Charlottetown adalah ibu kota dan kota terbesar dari Prince Edward Island, salah satu provinsi Canada. Nama Charlottetown sendiri diambil dari nama Ratu Inggris Charlotte of Mecklenburg-Strelitz. Ia adalah istri dari Raja George III. Kota ini bisa dibilang bersejarah dan dikenal sebagai tempat kelahiran Canada Confederation. Konfederasi Canada adalah sebuah proses ketika koloni-koloni Inggris dari Canada, Nova Scotia dan New Brunswick menjadi satu dalam negara Canada. Dimulai dari sinilah Kanada kemudian dibagi menjadi empat provinsi yaitu Ontario, Quebec, Nova Scotia dan New Brunswick. Tetapi berjalannya waktu dengan berbagai perluasan wilayah maka saat ini menjadi sepuluh provinsi dengan tiga wilayah.

img-0274-jpg-580171693697736b0d778b97.jpg
img-0274-jpg-580171693697736b0d778b97.jpg
Saya sendiri sangat beruntung bisa mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Tempat ini disebut Province House National Historic Site. Di tempat ini juga para pembuat kebijakan wilayah Prince Edward Island bertemu. Saya beruntung sekali sempat menyaksikan debat para pembuat kebijakan di tempat ini. Saat itu mereka membicarakan mengenai kebijakan sekolah, berhubung saya masuk di tengah-tengah perdebatan jadi saya kurang memahami persoalan. Dari lantai dua gedung, saya menyaksikan kedua kubu saling berhadap-hadapan tidak lebih dari 50 orang. Jika setuju mereka kompak menjawab 'aye!' dan kalau tidak setuju 'nooo..' (Dengan suara datar) dan setiap orang berhak menyampaikan pandangannya. Dan bagusnya tidak ada kata, "Instrupsi yang mulia! Intrupsi yang Mulia!" tapi masing-masing diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.

Inilah tempat pertemuan yang dikenal sebagai Canadian Confederation
Inilah tempat pertemuan yang dikenal sebagai Canadian Confederation
Tidak jauh dari Province House National Historic Site terdapat gereja katolik bernama St. Dunstan's Basilica. Katedral ini adalah pusat dari gereja Katolik di Prince Edward Island. Katedral ini dibangun dengan gaya arsitektur Victoria Gothic dengan menara-menaranya yang menjulang tinggi ke langit.

St. Dunstan's Basilica
St. Dunstan's Basilica
Di ujung jalan Haviland Street, saya mengunjungi Pei Regiment Museum. Museum ini menyimpan sejarah dan warisan dari pasukan militer di Prince Edward Island. Menurut informasi, museum ini menyimpan koleksi lebih dari 2.000 koleksi bersejarah dan bahkan koleksi-koleksi tersebut ada yang berasal jauh sebelum tahun 1807.

img-0258-jpg-580171c877977314088b4567.jpg
img-0258-jpg-580171c877977314088b4567.jpg
Kent Street bukanlah jalan yang asing buat saya karena jalan ini pasti saya lalui jika saya ingin membeli Donat Tim Hortons. Setiap kali berkunjung, tidak pernah terlewatkan waktu saya di tempat ini untuk menyantap donat kesukaan sembari duduk sambil memandang laut.

img-0518-jpg-580171dfd47e61af2edf6e7c.jpg
img-0518-jpg-580171dfd47e61af2edf6e7c.jpg
Salah satu kegemaran saya yang lain adalah menyusuri setiap sudut-sudut kota dan melihat bagaimana masyarakatnya hidup. Sama seperti kota-kota pada umumnya, saya bisa melihat ada restaurant, tempat perbelanjaan, cafe dan lain-lain. Akan tetapi yang menarik dari Charlottetown adalah warganya yang ramah dan menyapa. Inilah yang saya senangi ketika mengunjungi negara Canada yaitu berjumpa dengan banyak orang-orang yang ramah bukan orang-orang yang bertemu dengan alien. Selain itu saya bisa melihat berbagai bangunan tua dan kota yang bersih tertata rapi.

Di salah satu sudut Kota Charlottetown
Di salah satu sudut Kota Charlottetown
Saya melakukan perjalanan ke kota ini dengan menggunakan kapal pesiar Ms. Maasdam. Rute-rute yang saya lalui juga apik dari Boston ke South Carolina mengunjungi Quebec, Montreal, dan lain-lain. Selain itu Ms. Maasdam juga merupakan kapal yang istimewa karena kapal ini adalah kapal terakhir saya sebelum saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan filsafat dan berhenti bekerja dari Holland America Line-Dianthus International.

Salam, Si Penjelajah Dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun