Ketika saya menuliskan kisah perjalanan ini, seakan-akan ribuan kisah-kisah luar biasa muncul kembali dihadapan dan seakan bercerita kembali melintasi waktu. Inilah Skagway, sebuah kota kecil di Alaska dan disebut juga kota musiman. Maksudnya musiman karena kota ini lebih ramai dan hidup saat musim panas. Ketika musim dingin tiba, sebagian besar penduduknya melarikan diri dari hawa dingin ke kota lain yang lebih hangat. Saat saya mengunjungi Skagway di tahun 2008, penduduk kota ini masih di bawah 1.000 orang tetapi saat musim panas penduduknya bisa berkali-kali lipat karena harus berurusan dengan pengunjung yang hampir menyentuh satu juta pengunjung.
Kalau pernah membaca novel
Guardian dari Joe Haideman atau buku
The Call of the Wilddari Jack London, kota inilah yang menjadi
setting dari narasinya.
Skagway terkenal dengan tambang emas yang tersohor dan melegenda di seluruh dunia dan menjadi salah satu pusat emas yang diambil dari sepanjang Sungai Klondike di dekat Kota Dawson,
Yukon Territory.
Tambang emas di sepanjang Sungai Klondike ini masuk dalam Yukon Territory di wilayah Canada. Di jamannya terkenal dengan nama Klondike Gold Rush atau Demam Emas Klondike atau Demam Emas Yukon. Pusat dari Demam Emas Klondike berada di sungai kecil bernama Bonanza dekat dengan Kota Dawson. Di Kota Dawson terdapat museum yang terkenal dengan sebutan The Klondike National Historic Site. Kota Skagway menjadi istimewa karena merupakan salah satu jalur menuju Yukon Territory.
Pemandangan dalam perjalanan menuju Whitehorse, Yukon Territory. Dok.pribadi
Saya bisa membayangkan saat Demam Emas Klondike, ratusan ribu orang berdatangan berduyun-duyun menuju
Yukon Territory dari Kota
Skagway. Mereka harus melewati gunung-gunung berselimutkan salju tebal dan tidak heran banyak yang kehilangan nyawa saat itu. Dengan demikian betapa pentingnya
Skagway
karena merupakan penghubung antara dunia luar dan
Yukon territory karena jika mereka melewati wilayah Canada, jalur menuju
Yukon Territory menjadi lebih sulit.
Di
Skagway
terdapat jalur kereta api bersejarah menuju
Yukon Territory yang berumur sekitar 100 tahun. Saya sempat mengikuti tour di
Skagway bersama dengan teman-teman. Nama tour ini
White Pass and Yukon Route. White Pass and Yukon Route adalah tour dengan kereta api dari Kota
Skagway
sampai ke perbatasan Canada dengan waktu tempuh 1.5 jam atau 3 jam pulang pergi. Akan tetapi ini bukan tour sembarangan, saya melewati tempat yang luar biasa dengan pemandangan yang mungkin Anda tidak bisa membayangkannya.
Disebut White Pass karena tour ini melewati gunung-gunung dan tebing-tebing berselimutkan salju. Saat itu saya masuk ke alam liar Alaska dengan berbagai macam flora dan fauna di dalamnya, melihat gunung-gunung bersalju saat kereta melipir di pinggiran tebing, udara dingin dan hujan salju yang baru pertama kali saya rasakan. Wow, ini sunggung-sungguh memukau!
Perjalanan saya dari
Skagway
sampai ke
Whitehorse,
Yukon Territory menempuh jarak 110 miles sampai ke puncak gunung yang tingginya lebih 2.800 kaki. Sepanjang perjalanan itu semuanya indah dan tidak ada yang membosankan. Salju di kiri-kanan kereta dan sungai yang penuh salmon. Semuanya benar-benar memukau!
Yukon Route yang ditempuh dengan kereta api bukan hanya menyuguhkan perjalanan yang luar biasa tapi juga menyajikan perjalanan sejarah bagaimana kota
Skagway
berkembang dan begitu banyak keberanian dan pengorbanan yang harus di lalui.
Seperti inilah Kota Skagway. Dok.pribadi
Kota Skagway sendiri terletak di tengah-tengah gunung, seperti berada di tengah-tengah celah gunung dan Anda bisa membayangkan sekencang apa angin berhembus. Tempat ini tergolong berbahaya untuk kapal pesiar karena kencangnya angin bisa mendorong kapal yang menyebabkan kapal bisa kandas, saya saja hampir terbang saat kembali ke kapal.
Jujur saja, Kota Skagway itu kecil sekali, mungkin hanya satu RW di Jakarta. Akan tetapi kota ini memukau saya dalam setiap perjalanan ke Alaska. Kota ini begitu tenang, damai dan dingin. Saya hampir puluhan kali mampir ke tempat ini dan tidak pernah bosan untuk melakukan aktivitas alam seperti hiking bahkan bersama teman-teman kami kerap memanjat tebing. Di sini juga ada lapangan bola, jadi aktivitas saya berolahraga adalah bermain bola selain jogging.
Sekelompok Salmon yang mengantri untuk menuju hulu sungai tempatnya lahir
Kota kecil
Skagway
yang hanya ramai di musim panas tetapi memukai jutaan orang setiap tahunnya untuk berkunjung ke tempat ini. Banyak kapal-kapal pesiar raksasa yang sandar ke tempat ini membawa puluhan ribuan
turis setiap harinya. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia punya banyak hal yang bisa dikembangkan di dalamnya. Di sini kita punya sejarah, seni, budaya, alam yang indah dan penduduk yang ramah, akan tetapi kadang kita sering lupa untuk menjaga tempat kita sendiri. Bagaimana kita bisa membuat orang berkunjung ke tempat kita kalau kita seenaknya membuang sampah sembarangan dan meludah di jalan atau baru liat ikan sedikit di sungai langsung ditombak.
Beth sedang bersusah payah menuju puncak tebing. Courtesy of Crew Activity Ms. Zaandam
Skagway
akan selalu berkesan, dan saya selalu ketika meninggalkan suatu kota, saya akan menengok ke belakang dan berkata, “
Yup gua akan kembali ke sini lagi!”
Lihat Travel Story Selengkapnya