Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenang Mereka yang Gugur di Arc de Triomphe, Paris

15 Oktober 2016   12:29 Diperbarui: 15 Oktober 2016   13:20 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau jalan-jalan di Paris jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung di Arc de Triomphe. Saya berkunjung di tempat ini setelah berbelanja jas di salah satu butik di Champs-Élysées namanya Zara. Lumayan untuk jas warna abu-abu saja habis sekitar 90 Euro, mau nangis rasanya. Arc de Triomphe itu adalah salah satu monumen yang sangat terkenal di Kota Paris. Jika saya menonton film yang berhubungan dengan Kota Paris, pasti monumen ini jadi salah satu landmark yang selalu ditampilkan di film dengan jalan Champs-Élysées yang juga terkenal.

Arc de Triomphe de l’Étoile berada di tengah-tengah Place Charles de Gaulle atau awalnya dikenal sebagai Place de l’Étoile. Monumen itu berada di ujung Barat jalan Champs-Élysées. Arc de Triomphe berbeda dengan Arc de Triomphe du Carrousel. Arc de Triomphe du Carrousel lebih kecil dibandingkan dengan Arc de Triomphe dan terletak di sebelah Barat Musée du Louvre, jadi jangan sampai salah yah.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Monumen Arc de Triomphe didedikasikan untuk para pejuang yang berperang dan mati untuk Perancissaat Revolusi Perancis dan Perang Napoleon, dengan nama-nama yang tertulispada permukaan bagian dalam dan luar monumen. Di bawah kubahnya terbaring makam para prajurit yang tidak dikenal yang mati pada Perang Dunia I.

Monumen ini tingginya 50 meter dengan lebar 45 meter dengan kedalaman 22 meter. Kubahnya saja besarnya 14.65 meter dengan ketinggian 29.19 meter. Untuk kubah yang lebih kecil dengan ketinggian 18.68 meter dan lebar 8.44 meter. Design bangunan itu terinspirasi dari Roman Arch of Titus. Gerbang ini adalah gerbang tertinggi sampai tahun 1938 ketika Monumento a la Revolución di Mexico City selesai dibangun.

img-2149-jpg-58017919e2afbdb33ab93d11.jpg
img-2149-jpg-58017919e2afbdb33ab93d11.jpg
Saking megahnya bangunan ini, saya tidak pernah melewatkan sedetik pun bagian demi bagiannya. Untuk tiket masuk dewasa 8 Euro tetapi saya menggunakan kartu mahasiswa STF Driyarkara, jadi hanya membayar 5 Euro. Kalau anak-anak dan pelajar yang masih di bawah sama dengan 17 Tahun, maka masuk ke tempat ini gratis. Dengan tangga spiral saya mendaki menuju ke bagian atas monumen.

Di sana saya bisa melihat Menara Eiffel yang menjulang tinggi ke atas. Selain itu saya juga melihat gedung-gedung apik ala Kota Paris. Kesannya luar biasa seakan-akan lautan gedung berwarna krem terhampar di depan mata saya. Di bagian dalam gedung saya juga melihat berbagai patung-patung gaya Romawi.

Untuk menuju Arc de Triomphe,  saya perlu melewati lorong bawah tanah menembus Jalan Presbourg dan Place Charles de Gaulle. Lorong ini menghubungkan Avenue de la Grande Armée dan Avenue des Champs-Élysées. 

Salam, Si Penjelajah Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun