Sebagian orang menghabiskan hidupnya untuk berkeliling dunia.
Bagiku, aku hanya ingin bersamamu di sebuah negeri tua.
Negeri warisan nenek moyang dengan segala persoalan manusia di dalamnya.Denganmu, di batas terluar kota, atau di pedesaan pun tak apa.
Kita memelihara satu atau dua ekor kucing, bersama bunga yang kau tanam di pekarangan.
Menyiram tanaman ketika pagi tiba, lalu kita nikmati sisa-sisa kebahagiaan ketika senja menyala.
Seduhan kopi kita sajikan pada malam paling dingin dengan cerita paling hangat.
Oh, manisnya bunga bunga yang mekar di pekarangan.
Oh sayang, cinta begitu harum mengisi ruang-ruang ketiadaan.
Hingga di keabadian, kita rengkuh setiap duka, kita semai sebuah cerita, yang amerta.Bogor, 21 April 2023
-
MEDIADEMA-Â Penulis puisi merupakan mahasiswa aktif semster 2 STISNU Cianjur. Memiliki nama Iqbal Septiadi, akan tetapi memiliki nama panggilan yang jauh berbeda dari nama aslinya, yaitu Adam.Â
Mahasiswa yang aktif di berbagai organisasi inijuga menekuni dunia kepenulisan, kiprahnya di dunia penulis ini menjadikan puisi negeri tua menjadi salah satu andalan yang direkomendasikan untuk setiap para pembacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H