Mohon tunggu...
DEMA STISNU Cianjur
DEMA STISNU Cianjur Mohon Tunggu... Editor - Media Informasi DEMA STISNU Cianjur

Alamat : Jalan Printis Kemerdekaan, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Hari Pendidikan Nasional Bagi Aktifis Perempuan

3 Mei 2023   08:51 Diperbarui: 27 Juli 2023   10:28 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Mahasiswa Aktifis (Dok. STISNU Cianjur)

MEDIADEMA- Hari Pendidikan Nasional jatuh bertepatan pada 2 Mei 2023, pada momen pringatan ini mengandung tema 'Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar'.

Hari Pendidikan Nasional merupakan momen yang paling bersejarah, terutama bagi kemerdekaan belajar di Indonesia.

Pendidikan ini telah diperjuangkan oleh pahlawan kita Ki Hajar Dewantara. Dalam sejarah panjangnya disebutkan bahwa beliau telah Mendirikan Taman Siswa yang mengakomodir kebutuhan Pendidikan bagi anak-anak di Hindia Belanda.

Bahkan pada masa sekitar abad ke-19-an, perjuangan Ki Hajar Dewantara membuahkan hasil sehingga menimbukan kesadaran nasional akan betapa pentingnya sebuah Pendidikan.  Kesadaran tersebut salah satunya membangun rasa ingin tahu yang besar dan juga ingin mengadopsi unsur-unsur budaya luar yang seusuai dengan budaya kita.

Di sisi lain, pentingnya Pendidikan ini juga tak hanya terhegemoni untuk laki-laki saja, kaum perempuan juga ikut dilibatkan dalam belajar.  Bahkan pada awal didirikannya Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara ini memberikan arahan bahwasanya perempuan harus diberikan perhatian khusus yang sesuai dengan kemampuannya.

Sebelumnya, perempuan dianggap memililiki peran sekunder saja. Namun setelah budaya asing masuk pada abad ke-20, perlahan stigma perempuan mulai bergeser sehingga menjadi lebih baik. Bahkan keberadaan Taman Siswa telah membuka cakrawala perempuan pada masa itu.

Aktifis Perempuan

Posisi perempuan memang kerap kali tersubordinasi oleh kaum laki-laki. Biasanya bahkan dalam posisi tertentu baik di bidang politik dan pendididkan laki-laki kerap mendominasi. Tentunya ini menjadi suatu kekhawatiran sendiri bagi seorang perempuan tentang bagaimana ruang-ruang strategis yang mestinya setara dan diduduki bersama malah justru didominasi bukan saja dari kaum perempuan.

Bahkan di dunia aktifis seperti organisasi kampus maupun luar kampus, dominasi perempuan dan laki-laki kurang sepadan. Bisa jadi hal ini karena memang masih ada sistem patriaki yang masih utuh bertahan.

Jika kita bekiblat Kembali pada pemikiran Ki Hajar Dewantra soal Pendidikan, beliau sudah jelas menekankan bahwasanya perempuan sudah sepantasanya diberikan peran yang lebih. Perempuan memiliki peran yang vital dalam kehidupan, bahkan semenjak ia melahirkan hingga mengurus anak-anak, perempuan memililiki posisi yang paling penting. Itu artinya sudah sepantasnya dalam dunia Pendidikan pun peremuan menjadi garda paling depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun