CIANJUR, Tibalah aku berjumpa dengan seseorang yang dirasa pantas untuk bersanding.
 Banyak hal yang membuat semakin tersipu saat berjumpa dengannya.
Bahkan pembahasan dengannya dirasa renyah saat terus diungkapkan dengan bahasa sederhana.
Lelaki speasial itu terus saja memberikan arahan yang sangat berarti dan berkontribusi untuk hidupku. Mulai arahan masa depan sampai masalah soal dinamika kehidupan.
Sesering ini bertemu, rasa nyaman semakin hadir muncul saat berada bersamanya. Ia memberiku bahasa cinta paling sederhana, namun penuh makna.
Bahasa yang ia lantunkan seperti petuah sang ayah pada anaknya, namun beda halnya ia spesial.
"Neng, bingah teu tepang sareng Aa?" Tanya dia sambil menyetir mobil ke arah lampu merah Jebrod.
"Kantenan bingah, sesah hoyong pendah teh," Jawabku sambil tersipu malu.
Pernyataan sederhana ialah kalimat paling menerkam hati.
Pada siapapun itu, aku hanya ingin memberitahu bahwa saat ini sedang bahagia.
Entah bagaimana kisah selanjutnya, hanya berserah dengan pasrah pada Yang Maha Kuasa. Ia lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Terimakasih sebab pertemuan sederhana dengan waktu singkat di tengah kesibukan ialah salah satu bukti dia berusaha untuk terus memperjuangkanku.