[caption id="attachment_381594" align="aligncenter" width="608" caption="Sungai Cisadane yang sudah tertata rapi"][/caption]
Terobosan yang dilakukan Walikota Tangerang Arief Wismansyah dalam mengatasi masalah tranpsortasi patut diacungi jempol. Baru-baru ini, Arief menyatakan kalau pihaknya akan membuat transportasi air (waterway) di wilayah tersebut. Sungai Cisadane yang selama ini difungsikan sebagai pengendali banjir dan sumber baku air minum warga Kota dan Kabupaten Tangerang akan diberdayakan sebagai sarana transportasi air.
Untuk mewujudkan gagasan itu, Pemerintah Kota Tangerang tidak berkerja sendirian. Rencananya, Pemkot Tangerang akan menggandeng kalangan swasta. Salah satu pihak swasta yang sudah mengutarakan niatnya terlibat mewujudkan waterway ini adalah PT Argo Pantes yang berdiri tidak jauh dari Sungai Cisadane.
Seperti dikutip dari beritasatu.com, pihak swasta tersebut sedang melakukan kajian sebelum merealisasikan rencana tersebut. Jika itu terwujud, waterway ini mengambil rute Kota Tangerang sampai perbatasan Summarecon Mall Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam mengatasi kemacetan yang terjadi di wilayah tersebut memang harus segara dilakukan. Pasalnya populasi kendaraan bermotor meningkat sangat drastis. Sementara di sisi lain, penambahan ruas jalan kurang sebanding dengan penambahan kendaraan yang ada. Oleh karena itu, penyedian sarana transportasi massal mutlak tak bisa ditunda-tunda.
Sebelum berencana mengembangkan waterway, Pemkot Tangerang sudah terlebih dahulu mengembangkan jaringan buslane yang terintegrasi jaringan busway di Jakarta. Kemudian pada tahun 2015, Bus Rapid Transit (BRT) juga akan mulai diluncurkan. Untuk tahap awal akan dibangun satu koridor BRT.
Upaya merealisasikan BRT Pemkot Tangerang tampaknya ingin secepatnya dilakukan. Sejumlah halte BRT kini pun sedang dalam tahap penyelesaian di beberapa titik. Dimungkinkan pada tahun depan, moda transportasi massal ini mulai melayani penumpang.
Namun yang patut diperhatikan oleh Pemkot Tangerang, hendaknya terobosan menyediakan angkutan massal diimbangi dengan penertiban kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya, terutama angkutan kota. Sebab harus diakui, bahwa jumlah angkutan kota yang beroperasi di Kota Tangerang sudah sangat padat. Selain itu, tabiat para sopir angkot yang ngetem dan berhenti sembarangan menambah kemacetan yang terjadi kian parah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H