Mohon tunggu...
Sipah Fauziah
Sipah Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Sipah Fauziah, saat ini saya sedang menjalani pendidikan di salah satu Universitas di Jakarta yaitu Universitas Negri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Interaksi antara Anggota Keluarga dan Pemuda dalam Membangun Nilai-nilai Budaya Lokal

1 April 2024   11:52 Diperbarui: 2 April 2024   09:37 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya adalah kumpulan nilai-nilai yang terus diwariskan, diinterpretasikan, dan dijalankan sejalan dengan evolusi sosial dan masyarakat. Implementasi nilai-nilai budaya tersebut adalah bentuk nyata dari identitas dan pengakuan masyarakat terhadap budaya mereka. Kehadiran budaya dan keberagaman nilai-nilai yang terhormat dari kebudayaan Indonesia adalah sarana untuk memperkuat karakter warga negara, baik dalam konteks pribadi maupun sosial (Budimansyah, 2010).

Dalam lingkungan masyarakat yang terus berubah dan dinamis, nilai-nilai budaya lokal sering kali dianggap sebagai aset penting dalam mempertahankan identitas dan solidaritas sosial. Anggota keluarga dan generasi muda memiliki peranan sentral dalam menjaga serta menguatkan nilai-nilai budaya lokal melalui interaksi mereka. Interaksi tersebut tidak hanya melibatkan komunikasi lisan, tetapi juga termasuk tindakan dan perilaku yang merefleksikan nilai-nilai budaya setempat. 

Interaksi yang terjalin di antara anggota keluarga dan generasi muda dalam memperkokoh nilai-nilai budaya setempat memiliki peranan penting dalam pembangunan sosial dan identitas kultural suatu komunitas. Biasanya, nilai-nilai budaya setempat menjadi warisan yang diwariskan dari generasi sebelumnya, melalui keluarga, masyarakat, dan tradisi. Namun demikian, pemuda dan anggota keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam merawat, memperkaya, dan mengadaptasi nilai-nilai budaya tersebut agar tetap relevan dan bermanfaat di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

Fungsi keluarga sangatlah kompleks, meliputi stabilitas rumah tangga, penciptaan lingkungan yang mendukung, dan pengembangan sumber daya ekonomi dan sosial anggotanya (Rustina, 2014: 288-292). Dalam konteks ini, nilai-nilai sosial dan norma sosial memiliki peranan vital dalam membentuk perilaku dan sikap individu di dalam keluarga. Nilai-nilai sosial, seperti kesetiaan, kerja sama, dan tanggung jawab, membantu menjaga stabilitas keluarga dengan memberikan landasan yang kuat untuk interaksi antar anggota keluarga. 

Norma sosial, seperti etika komunikasi, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan, membentuk cara individu berinteraksi dalam lingkungan keluarga. Ketaatan terhadap nilai-nilai dan norma-norma ini cenderung memelihara harmoni dan keseimbangan di dalam keluarga. Lebih lanjut, nilai-nilai sosial dan norma sosial memainkan peran penting dalam mewariskan dan mempertahankan nilai-nilai budaya lokal. Melalui penghargaan dan praktik nilai-nilai budaya lokal yang dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial dan norma sosial, anggota keluarga memperkuat ikatan dengan warisan budaya mereka dan mendorong kelangsungan nilai-nilai tersebut kepada generasi berikutnya.

Interaksi antara pemuda dan anggota keluarga memiliki peran sentral dalam memperkuat dan membangun nilai-nilai budaya lokal. Proses ini melibatkan tiga elemen utama: transmisi, pengembangan, dan pengamplifikasi.

Transmisi nilai-nilai budaya lokal melibatkan proses di mana generasi muda belajar dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Interaksi pemuda dengan anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari sangat berperan dalam pembentukan pemahaman mereka tentang nilai-nilai budaya lokal. Hal menarik dari proses ini adalah tidak terstrukturnya interaksi tersebut. Artinya, pemuda tidak hanya memperoleh pemahaman tentang budaya melalui pendidikan formal atau pelajaran khusus, tetapi juga melalui pengalaman santai dan alami sehari-hari. Misalnya, saat mereka makan bersama, merayakan tradisi, atau mendengarkan cerita dari leluhur, mereka tidak hanya memahami budaya mereka, tetapi juga merasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari dari anggota keluarga, pemuda dapat memahami asal-usul dan makna dari nilai-nilai budaya lokal, serta cara mengaplikasikannya dalam konteks modern.

Pengembangan nilai-nilai budaya lokal melibatkan adaptasi dan pembaruan nilai-nilai tersebut sesuai dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan. Pemuda membawa perspektif baru yang memungkinkan nilai-nilai budaya lokal berkembang dan relevan dalam konteks zaman sekarang. Interaksi antara anggota keluarga dan pemuda memiliki dampak besar pada perkembangan nilai-nilai budaya lokal. Dipengaruhi oleh globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial, pemuda sering kali membawa perspektif baru dan menimbulkan pertanyaan tentang nilai-nilai yang sudah ada. Ini sering kali memicu dialog antargenerasi, di mana pemuda menghadirkan gagasan dan pandangan baru, sementara anggota keluarga berupaya mempertahankan nilai-nilai tradisional. Dengan melibatkan pemuda dalam proses ini, nilai-nilai budaya lokal dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman, sambil mempertahankan esensi dan keasliannya.

Pengamplifikasi nilai-nilai budaya lokal melibatkan upaya untuk mempromosikan dan memperkuat keberadaan serta pentingnya nilai-nilai tersebut dalam masyarakat secara lebih luas. Pemuda dapat memainkan peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai budaya lokal kepada masyarakat melalui seni, budaya populer, pendidikan, dan kegiatan sosial (Sari & Pujianto, 2024: 225-229). Melalui interaksi antara anggota keluarga dan pemuda, terjadi dorongan untuk terlibat secara aktif dalam praktik budaya lokal. Aktivitas seperti memasak makanan tradisional bersama, mengikuti upacara adat, atau berpartisipasi dalam pertunjukan seni lokal menjadi wadah bagi pemuda untuk tidak hanya memperkuat ikatan dengan budaya mereka, tetapi juga merasakan langsung nilai-nilai yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan pengalaman yang lebih signifikan tentang budaya mereka. Dengan melibatkan pemuda dalam upaya pengamplifikasi, nilai-nilai budaya lokal dapat menjadi pondasi yang kokoh dalam pembangunan sosial dan kultural sebuah masyarakat.

Melalui interaksi antara pemuda dan anggota keluarga dalam ketiga aspek tersebut, nilai-nilai budaya lokal dapat terpelihara, berkembang, dan menjadi landasan yang kuat dalam membangun identitas dan keberlanjutan budaya sebuah komunitas.

Dalam lingkungan masyarakat yang dinamis, nilai-nilai budaya lokal memegang peran kunci dalam membentuk identitas dan solidaritas sosial. Keluarga dan generasi muda memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga serta memperkuat nilai-nilai ini melalui interaksi mereka. Peran keluarga memiliki kompleksitas tersendiri, dimana nilai-nilai dan norma-norma sosial menjadi pilar yang membentuk perilaku dan sikap individu. Norma-norma sosial, seperti etika berkomunikasi, toleransi, dan penghargaan terhadap keragaman, menjadi landasan penting untuk menjaga keharmonisan di dalam lingkungan keluarga. Interaksi antara generasi muda dan anggota keluarga dalam upaya memperkuat nilai-nilai budaya lokal dapat dilihat melalui tiga aspek utama: transmisi, pengembangan, dan penguatan. Transmisi melibatkan generasi muda dalam mempelajari dan menginternalisasi nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pengembangan nilai-nilai tersebut melibatkan adaptasi dan penyegaran sesuai dengan perubahan sosial dan lingkungan yang terjadi. Implikasi dari hal ini adalah pentingnya promosi dan penguatan nilai-nilai budaya lokal dalam masyarakat secara luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun