Kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Inggris yaitu colare yang berarti mengerjakan atau mengolah. Kemudian kata tersebut berkembang menjadi culture, yang berarti setiap daya dan usaha manusia dalam merubah alam. pada hakikatnya, kebudayaan akan senantiasa terus hidup dan mengalir, karena kebudayaan sudah mengalir pada setiap individu atau manusia dalam kehidupannya. dan kebudayaan juga akan senantiasa mengalami perubahan-perubahan seiring dengan berputarnya waktu. jadi, cara agar mempertahankan keaslian budaya tersebut ialah dengan harus senantiasa mengenal, menjaga dan melestarikan keaslian budaya tersebut (Nahak, 2019).
Menurut Koentjaraningrat (1991), kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Sehingga kita dapat memahami bahwa budaya ada di tengah masyarakat, diwujudkan dalam perilaku, dan kemudian dipelajari.Â
Oleh karena itu, budaya tidak muncul begitu saja, tetapi dengan mempelajarinya. Salah satunya adalah dengan enkulturasi, proses sosial budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Keanekaragaman budaya Indonesia bukan lagi hal asing di mata dunia. Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman budaya yang tinggi dan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Keanekaragaman budaya ini tidak terlepas dari upaya para pendahulu kita untuk melestarikannya agar dapat dinikmati hingga saat ini.
Mewariskan dan menurunkan budaya ke kalangan remaja sangat penting sebab mereka yang akan menyampaikan ke generasi berikutnya. Dalam melestarikan budaya tidak hanya mengandalkan pemerintah. Kalangan remaja yang sadar serta paham akan kebudayaan yang kaya seharusnya melakukan banyak sekali usaha buat mewarisi ke generasi penerima (Meilani, M., 2014). Di era digital yang sangat berkembang ini, para remaja tidak boleh menutup mata. Ini adalah kesempatan untuk memamerkan dan melestarikan budaya yang konon sudah mulai padam.
Di era digital sangatlah berdampak besar pada kehidupan kita sehari-hari, termasuk aktivitas di rumah. Memudarnya kebudayaan seperti misalnya di bidang tari tradisional saat ini, bukan hanya karena banyaknya tari modern di luar sana, tetapi bisa saja dari kurangnya publikasi. Di mana sudah jarang orang-orang yang menyiarkan budya indonesia dan akhirnya menghasilkan ketidaktahuan dan berkurangnya minat pada kalangan remaja.
Munculnya budaya asing khususnya budaya Barat semakin berkembang di Indonesia dengan perkembangan teknologi digital yang mendobrak batas ruang dan waktu.Â
Kebudayaan tersebut tidak sesuai dengan nilai dan norma Indonesia sebagai negara timur. Kita bisa melihat bahwa pakaian yang tidak standar, kebiasaan minum, dan mode gaya hidup yang buruk telah berkembang di Indonesia. Sepertinya Indonesia telah kehilangan jati dirinya karena mulai terpengaruh oleh kebudayaan Barat.
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Kekayaan yang dimiliki Indonesia harus terus dilestarikan agar tetap menjadi ciri khas kearifan lokal Indonesia. Untuk menjaga kelestarian tersebut, beberapa tantangan perlu diatasi.Â
Salah satunya adalah media digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mendorong Indonesia ke kancah dunia. Pandangan dunia yang lebih luas berarti orang merangkul budaya baru dan mulai melupakan budaya mereka sendiri. Sebenarnya media digital yang berpotensi melunturkan kebudayaan dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk terus melestarikan kebudayaan.
Era digital adalah era di mana informasi dapat menyebar dengan mudah dan cepat menggunakan teknologi digital yang terhubung dengan saluran internet. Era digital yang sedang berlangsung adalah semacam adaptasi terhadap era normal baru. Menuju dunia yang sangat maju, namun kesenian tradisional yang menjadi identitas nasional Indonesia tidak boleh mati.