Salam kompasiana
Bagun pagi-pagi sekitar jam 3 pagi, langsung mandi dan berangkat ke masjid. Setelah selesai shalat shubuh dilanjutkan dengan belajar bahasa (hari A, belajar bahasa inggris, hari B belajar bahasa Arab), dan berlanjut lagi dengan belajar ta’lim (Al-qur’an dan atau Afkar). Hingga selesai pukul 06:30 inilah yang selalu di lakukan oleh mahasiswa baru UIN MALIKI Malang selama satu tahun penuh. (Next artikel akan saya bahas khusus kegiatan apa aja yang dilakukan oleh mahasiswa baru UIN MALIKI Malang di asrama atau yang lebih dikenal dengan Ma’had).
Kegiatan diatas tentunya bisa membuat para mahasiswa baru ini cepat lapar. Sehingga tidak jarang diantara mereka itu, setelah setelah selesai kegiatan diatas, banyak dari mahasiswa baru ini yang langsung nyari makan untuk sarapan pagi. Namun, pada umumnya warteg yang jualan disekitar kampus akan buka setelah jam 8 pagi.
Diantara yang gak umum buka pagi untuk jualan dipagi hari itu adalah penjual soto ayam qonaah. Penjual soto ayam ini, bukanya sekitar jam 06:30 an.
Jadi tidaklah heran, bahwa soto ayam qonaah ini akan menjadi incaran mahasiswa baru UIN MALIKI Malang untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan karena padatnya jadwal kegiatan di ma’had.
Seakan mengerti tentang kebutuhan mahasiswa tadi, soto ayam qonaah sudah buka jam 06:30. Sebenarnya tempat jualan soto ayam ini adalah gerobak dorong yang bisa dibawa kemana-mana untuk berpindah-pindah. Namun, soto qonaah itu mangkalnya selama ini selalu di belakang kampus UIN Maliki Malang, lebih tepatnya di belakang Masjid Tarbiyah.
Jika dilihat dari gerobaknya, sebenarnya tidaklah jauh dengan penjual-penjual gerobak yang lainnya. Akan tetapi yang membuat soto ayam qonaah beda dengan yang lainnya adalah karena harganya yang sangat murah meriah, sesuai dengan kantong mahasiswa.
Harga permangkok soto ayam qonaah ini hanya Rp. 4.000 sudah masuk dengan harga kerupuk, dan jika ditambah air putih seperti gambar diatas, hanya membayar Rp. 4.500. untuk yang anda beli soto ayam itu, banyak dikitnya nasi tergantung keinginan kita, tanpa perlu menambah biaya lagi. Jadi buat anda yang porsi makannya lebih banyak dari pada orang pada umumnya, bisa diminta lagisampai penuh mangkoknya melebihi dari pada isi mangkok gambar diatas.
Untuk tempat makanya sendiri hanyalah berupa lesehan, yang dihamparkan dua buah terpal yang menjadi alas duduk. Sehingga jika anda beli soto disini, kelihatannya seakan makan berjamaah didalam tasyakuran.
Namun justru itulah yang menjadi daya tarik dari pada soto ayam ini, karena sangat merakyat. Disamping itu, bapak penjual soto qonaah ini sangat kelihatan khas jawanya. Khas jawa dalam arti bahwa bapak dan ibunya sangat sopan kepada pelanggannya, halus tutur katanya, banyak senyum terhadap pelanggan.
Buat anda ingin beli soto di soto ayam qonaah ini, tidaklah semurah harga yang ditawarkan. Karena anda harus berjuang dalam antrian yang kadang mencapai lebih dari 40 orang.
Seperti yang saya sebutkan diawal bahwa pelanggan terbesarnya adalah para mahasiswa baru yang baru selesai kegiatan di ma’had. Jadi jangan heran bahwa gaya berpakaian photo para mahasiswa diatas, masih berpakaian ala santri sebagai mana di pondok-pondok pesantren pada umumnya. Yaitu memakai sarung, kopiah dan pakai baju koko.
Jika lebih dipesipikkan lagi tentang mahasiswa yang antri itu bisa dibilang kesemuanya adalah laki-laki. Karena memang ma’had putra dekat sekali ke masjid tarbiyah yang mana penjual soto ayam qonaah ini berada dibelakang masjid tarbiyah.
Soto ayam qonaah ini tidak bisa anda dapatkan lagi, jika anda datangnya diatas jam 8 an. Karena sejak buka soto ayam qonaah ini, antrinya langsung seperti yang diatas tanpa pernah putus sebelum sotonya dagangannya habis.
Dan buat anda yang ingin menyerobot dalam antrian akan menjadikan anda merasa malu luar biasa. Karena semua tertib mengantri dengan membentuk baris satu seperti gambar diatas. Hal itu mereka lakukan dengan kesadaran yang tinggi akan budaya antri dan tanpa disuruh untuk membuat barisan sendiri (Tentang budaya antri yang teratur ini saya apresiasi yang tinggi). Jadi buat anda yang barusan datang ke TKP dan tiba-tiba mendekati gerobak untuk memesan soto, semua pasang mata akan melihat kepada anda sekalipun sesungguhnya mereka tidaklah tega memberikan bogem mentah kepada anda, atau maki-makian, karena budaya seperti ini sepertinya jauh dari sifat orang-orang yang antri ini (saya pernah sekali langsung nyerobot dan tidak diapa-apain sama mereka, mungkin jika saya dimedan kampung halaman saya menyerobot seperti yang saya lakukan tersebut, akan sangat banyak orang-orang memaki-maki saya. Hehehe). Jadi inilah soto ayam qonaah yang harganya murah meriah, tapi rasanya bukan murahan dan menjadi primadona mahasiswa khususnya mahasiswa yang lagi bokek. :-D
Wallahu’alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H