Mohon tunggu...
Fachrur Rozi Nasution
Fachrur Rozi Nasution Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

>> Saya hanya lah kumpulan Hari - hari yang sesungguhnya jika hari berkurang maka berkurang juga umur saya. >> Saya sering menghabiskan waktu di depan layar laptop berjam-jam untuk online dan atau membaca ebook. >> Founder & CEO https://tokoandalan.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soto Ayam Qonaah Murah Meriah yang Menjadi Primadona Mahasiswa

28 Februari 2014   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:23 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam kompasiana

Bagun pagi-pagi sekitar jam 3 pagi, langsung mandi dan berangkat ke masjid. Setelah selesai shalat shubuh dilanjutkan dengan belajar bahasa (hari A, belajar bahasa inggris, hari B belajar bahasa Arab), dan berlanjut lagi dengan belajar ta’lim (Al-qur’an dan atau Afkar). Hingga selesai pukul 06:30 inilah yang selalu di lakukan oleh mahasiswa baru UIN MALIKI Malang selama satu tahun penuh. (Next artikel akan saya bahas khusus kegiatan apa aja yang dilakukan oleh mahasiswa baru UIN MALIKI Malang di asrama atau yang lebih dikenal dengan Ma’had).

Kegiatan diatas tentunya bisa membuat para mahasiswa baru ini cepat lapar. Sehingga tidak jarang diantara mereka itu, setelah setelah selesai kegiatan diatas, banyak dari mahasiswa baru ini yang langsung nyari makan untuk sarapan pagi. Namun, pada umumnya warteg yang jualan disekitar kampus akan buka setelah jam 8 pagi.

Diantara yang gak umum buka pagi untuk jualan dipagi hari itu adalah penjual soto ayam qonaah. Penjual soto ayam ini, bukanya sekitar jam 06:30 an.

Jadi tidaklah heran, bahwa soto ayam qonaah ini akan menjadi incaran mahasiswa baru UIN MALIKI Malang untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan karena padatnya jadwal kegiatan di ma’had.

13935425821610352934
13935425821610352934

Seakan mengerti tentang kebutuhan mahasiswa tadi, soto ayam qonaah sudah buka jam 06:30. Sebenarnya tempat jualan soto ayam ini adalah gerobak dorong yang bisa dibawa kemana-mana untuk berpindah-pindah. Namun, soto qonaah itu mangkalnya selama ini selalu di belakang kampus UIN Maliki Malang, lebih tepatnya di belakang Masjid Tarbiyah.

13935429501318122383
13935429501318122383

Jika dilihat dari gerobaknya, sebenarnya tidaklah jauh dengan penjual-penjual gerobak yang lainnya. Akan tetapi yang membuat soto ayam qonaah beda dengan yang lainnya adalah karena harganya yang sangat murah meriah, sesuai dengan kantong mahasiswa.

13935432631888625524
13935432631888625524

Harga permangkok soto ayam qonaah ini hanya Rp. 4.000 sudah masuk dengan harga kerupuk, dan jika ditambah air putih seperti gambar diatas, hanya membayar Rp. 4.500. untuk yang anda beli soto ayam itu, banyak dikitnya nasi tergantung keinginan kita, tanpa perlu menambah biaya lagi. Jadi buat anda yang porsi makannya lebih banyak dari pada orang pada umumnya, bisa diminta lagisampai penuh mangkoknya melebihi dari pada isi mangkok gambar diatas.

13935434021034545282
13935434021034545282

Untuk tempat makanya sendiri hanyalah berupa lesehan, yang dihamparkan dua buah terpal yang menjadi alas duduk. Sehingga jika anda beli soto disini, kelihatannya seakan makan berjamaah didalam tasyakuran.

1393543503502370653
1393543503502370653

139354363789394440
139354363789394440


Namun justru itulah yang menjadi daya tarik dari pada soto ayam ini, karena sangat merakyat. Disamping itu, bapak penjual soto qonaah ini sangat kelihatan khas jawanya. Khas jawa dalam arti bahwa bapak dan ibunya sangat sopan kepada pelanggannya, halus tutur katanya, banyak senyum terhadap pelanggan.

13935437551340518564
13935437551340518564

Buat anda ingin beli soto di soto ayam qonaah ini, tidaklah semurah harga yang ditawarkan. Karena anda harus berjuang dalam antrian yang kadang mencapai lebih dari 40 orang.

13935439161570617888
13935439161570617888

13935440581935275876
13935440581935275876

Seperti yang saya sebutkan diawal bahwa pelanggan terbesarnya adalah para mahasiswa baru yang baru selesai kegiatan di ma’had. Jadi jangan heran bahwa gaya berpakaian photo para mahasiswa diatas, masih berpakaian ala santri sebagai mana di pondok-pondok pesantren pada umumnya. Yaitu memakai sarung, kopiah dan pakai baju koko.

Jika lebih dipesipikkan lagi tentang mahasiswa yang antri itu bisa dibilang kesemuanya adalah laki-laki. Karena memang ma’had putra dekat sekali ke masjid tarbiyah yang mana penjual soto ayam qonaah ini berada dibelakang masjid tarbiyah.

Soto ayam qonaah ini tidak bisa anda dapatkan lagi, jika anda datangnya diatas jam 8 an. Karena sejak buka soto ayam qonaah ini, antrinya langsung seperti yang diatas tanpa pernah putus sebelum sotonya dagangannya habis.

Dan buat anda yang ingin menyerobot dalam antrian akan menjadikan anda merasa malu luar biasa. Karena semua tertib mengantri dengan membentuk baris satu seperti gambar diatas. Hal itu mereka lakukan dengan kesadaran yang tinggi akan budaya antri dan tanpa disuruh untuk membuat barisan sendiri (Tentang budaya antri yang teratur ini saya apresiasi yang tinggi). Jadi buat anda yang barusan datang ke TKP dan tiba-tiba mendekati gerobak untuk memesan soto, semua pasang mata akan melihat kepada anda sekalipun sesungguhnya mereka tidaklah tega memberikan bogem mentah kepada anda, atau maki-makian, karena budaya seperti ini sepertinya jauh dari sifat orang-orang yang antri ini (saya pernah sekali langsung nyerobot dan tidak diapa-apain sama mereka, mungkin jika saya dimedan kampung halaman saya menyerobot seperti yang saya lakukan tersebut, akan sangat banyak orang-orang memaki-maki saya. Hehehe). Jadi inilah soto ayam qonaah yang harganya murah meriah, tapi rasanya bukan murahan dan menjadi primadona mahasiswa khususnya mahasiswa yang lagi bokek. :-D

Wallahu’alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun