"Kenapa mau mandi? Â GAK USAH KAMU MANDI NANTI JUGA KOTOR LAGI "
Jelas dari kalimatnya ia marah gara-gara saya tak mau membersihkan tenda daerah kawanku itu. Â
Semenjak itu saya belajar melakukan hal seikhlas mungkin. Untuk siapa saja, dan seperti apapun pribadinya. Â
Akhir-akhir ini alasan yang dulu pernah saya utarakan kembali beberapa kali terdengar namun pada orang berbeda. Â Geli rasanya. Akhirnya yang tadinya ingin marah malah ketawa -ketawa sendiri karena geli ingat waktu itu.Â
Sekarang jika memang orang tersebut tidak mau melakukannya tak apa. Karna mereka adalah cerminan seperti apa saya. Â Dan saya hanya bisa untuk tidak menjadi saya yang seperti itu lagi...Â
Dalam hal bekerja,  religi, dahulu sayapun mungkin  sering beralasan tak logis seperti yang sering terdengar akhir-akhir ini. Maka saya coba memperbaikinya untuk diri sendirikhususnya.
tapi kadang sayapun membalas alasannya atau menyindirnya. Tapi itupun salah. Â
Masih ada hal yang harus diperhatikan dan dipelajari. Selain hanya mengejar Nilai pelajaran untuk disombongkan...Â
Â
-BERBAGI KISAH -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H