Mohon tunggu...
Siti Nur Meiyani
Siti Nur Meiyani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Siti, itu nama panggilanku. Aku penyuka bunga calla lily putih.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kispray, Solusi Hemat dan Sehat untuk Penampilan Oke!

8 Desember 2014   07:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417961765325775463

[caption id="attachment_358354" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Pribadi Bloger Sinume21"][/caption]

Manusia adalah makhluk sosial, manusia akan berinteraksi satu dengan lainnya agar tujuan-tujuan hidup manusia tercapai. Agar tercipta interaksi yang menyenangkan dan berlanjut, maka seorang manusia akan memerlukan rasa percaya diri. Sadar atau tidak, rasa percaya diri pasti ada di diri manusia, namun rasa percaya diri itu ada yang bersifat kuat atau lemah. Rasa percaya diri yang kuat pada seseorang, maka orang tersebut memiliki kemampuan untuk berpikiran positif bahkan di saat dirinya sedang kesulitan, dan memiliki teman-teman yang banyak. Sedangkan bagi orang yang rasa percaya dirinya lemah, maka orang itu akan cenderung menyendiri, mudah tersinggung, dan dia hanya akan mudah menyerah.

Menurutku, ada 5 hal yang mendukung kuat atau lemahnya percaya diri, alias PeDe pada seorang manusia, yaitu:

1.) Latar belakang keluarga diri sendiri dan keluarga dari kekasih atau pasangan hidup yang resmi;
2.) Kelebihan di diri sendiri [pintar di akademik atau atletik; tidak mudah bau badan atau berkeringat; tinggi badan semampai; wajah bersih dari jerawat tanpa perawatan dokter atau salon; kulit bersih dari penyakit kulit; berat badan ideal tanpa mengonsumsi suplemen diet atau melakukan diet ekstrim; rambut mengkilap alami; dan lain-lain];
3.) Karir diri sendiri;
4.) Keadaan kekasih atau pasangan hidup yang resmi; dan
5.) Keadaan lingkungan dimana dirinya tinggal dan/atau bekerja.

Dari 5 hal pendukung rasa percaya diri akan diwujudkan pada penampilan. Kita pasti pernah mendengar kalimat, "PENAMPILAN MENCERMINKAN KEPRIBADIAN", namun ada juga yang mengatakan "JANGAN Memercayai Penampilan Seseorang!". Nah, bagaimana ini? Iya, kita wajib waspada!, namun jika seseorang itu memiliki alasan yang bisa dibuktikan tentang tindakannya yang menipu melalui penampilannya, maka BOLEHLAH kita memberi kesempatan kedua padanya dan orang itu harus berjanji untuk tidak mengulangi.

Penampilan adalah semua hal atas seseorang yang dapat dilihat oleh orang lain, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Perhatian setiap manusia atas penampilannya beragam, yaitu:

1.) Orang yang benar-benar rapi dan wangi dari atas rambut hingga ujung kaki, pakaian yang digunakannya, dan alas kakinya;
2.) Orang yang memperhatikan kerapian dirinya dan apa-apa yang digunakannya, TANPA mempermasalahkan wangi atau tidak;
3.) Orang yang memperhatikan kerapian dan wangi dari apa-apa yang digunakannya, TANPA mempedulikan kerapian diri sendiri;
4.) Orang yang memperhatikan kerapian dirinya dan wangi dari apa-apa yang digunakannya, TANPA mempermasalahkan kerapian apa-apa yang digunakannya.

Tapi, sesuai perubahan yang semakin modern, penampilan juga harus ditunjang dengan wewangian.

Umumnya, manusia yang diribetkan dengan penampilan adalah yang berjenis kelamin perempuan. Dari yang perempuan lajang, yang sudah bersuami, sudah memiliki anak-anak, dan nenek-nenek pun ada juga yang mempedulikan penampilan keluarganya, terutama ke cucu. Balik lagi, lalu dari penampilan rambut hingga alas kaki, manakah yang sering disoroti? Pakaian!.
Selain berfungsi sebagai penutup aurat dan menghindari efek negatif atas interaksi badan dengan udara dan benda-benda, pakaian juga membuat seseorang merasa nyaman ketika dipandang oleh orang lain. Pakaian yang membuat si pemakainya nyaman meliputi jenis kain, ukuran, harga, kemudahan saat merawatnya, dan kemampuannya menyerap keringat.

Keringat? Yah... percuma dong sudah rapi dari rambut hingga alas kaki, tapi bau badan ditambah keringat masih tercium oleh orang lain. Meski pakaian sudah direndam pewangi, tapi jika di musim panas, wangi pewangi rendamnya ikut kabur terbawa angin, hmm... menanglah si bau badan!. Ditambah saat musim hujan dengan matahari yang malu-malu bersinar, meski pakaian yang sudah direndam pewangi lalu kering tetap meninggalkan bau apek karena udara yang lembab. Hihhh... bisa-bisa setiap 10 menit si pemakainya semprot-semprot minyak wangi, tapi jika ada orang lain yang mendekat bisa jadi pingsan loh! gegara mencium bau badan dan wanginya minyak wangi *pernah kualami saat di dalam bus antar kota, untunglah... *hehe* aku tidak pingsan!

Tenang! zaman semakin canggih, bau badan masih bisa ditangani dengan memperhatikan makanan-makanan yang dikonsumsi hingga penanganan dari pihak kedokteran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun