Mohon tunggu...
Siti Nur Meiyani
Siti Nur Meiyani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Siti, itu nama panggilanku. Aku penyuka bunga calla lily putih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Embun

12 Desember 2014   21:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:26 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang, hadirmu tak selalu ada meski sangat kunanti
Apa yang kau rasakan saat menjadi embun?
Asal kau tahu, aku selalu senyum karena menggilaimu

Kau hanya air, tapi air yang unik...
Iya, kau unik! Sadarkah?
Hmm... tapi aku paling suka menatapmu di dedaunan
Bulirmu cantik menggodaku untuk memainkannya

Kilauanmu pun mempesona kala terkena cahaya
Bagaimana jika kau berkumpul di kamarku lalu hanya kufokuskan sorot cahaya ke arahmu dan kawan-kawanmu?
Iya, pasti indah layaknya kunang-kunang

Hadirmu juga dinantikan makhluk hidup lain
Bukan... Bukan hanya pohon yang daunnya kau tempeli!
Tapi juga semut, belalang, dan lalat...
Meski serangga-serangga itu malah membuatmu hilang

Satu yang sangat kukagumi darimu, Embun
Kau tak sungkan melebur bersama kawan-kawanmu,
Menyatu tanpa kau pedulikan ukuran
Embun kecil atau embun berukuran besar
Bahkan, kau tak menolak kala ada benda lain yang dibawa kawanmu untuk bergabung

Namun, aku tak suka benda lain itu
Membuatmu tak cantik
Tunggu! Mungkinkah kau juga tak suka dan terpaksa menerimanya?
Maaf! Jika sebenarnya kau suka ada benda lain bersamamu, malah kusingkir-singkirkan

Kau tahu, Embun? Tentu tidak karena aku belum bilang
Ini sudah musim hujan, cuaca yang kau suka
Kau janji, kan, untuk muncul setiap aku membuka jendela kamar saat pagi?!
Aku ingin menikmati keindahanmu sebelum kau hilang karena musim yang berganti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun