Mohon tunggu...
Chintya Aisyah
Chintya Aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya adalah seseorang yang gemar berinteraksi dan memiliki ketertarikan pada hal-hal yang menyangkut sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jeritan Rakyat

13 Juni 2024   02:15 Diperbarui: 13 Juni 2024   02:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Instagram All Eyes on Papua

Suku Awyu merupakan suku di wilayah Papua yang kini sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat karena tergusurnya tanah adat untuk digantikan sebagai perkebunan kelapa sawit oleh perusahaan besar dengan luas tanah sebesar 36.094 hektar atau separuh luas Kota Jakarta. Tagar "All eyes on Papua" digunakan masyarakat Indonesia untuk menunjukkan dukungannya kepada Papua terkhusus suku Awyu.


Kesal, amarah, dan kecewa tentunya dirasakan oleh suku Awyu. Bagaimana tidak jika tanah tersebut merupakan tanah adat yang digunakan untuk menyongsong kehidupan para suku Awyu. Rela bertarung menerjang Kota Jakarta untuk mempertahankan sumber kehidupan dan mempertanyakan dimana hak asasi manusia yang tidak lagi dirasakan oleh suku Awyu.


Perjuangan dan ketegaran suku Awyu tak kunjung membuahkan hasil hingga detik ini. Tidak hanya suku Awyu namun seluruh masyarakat Papua juga enggan didengarkan oleh negeri ini.
Perlakuan yang berbeda hingga ketertinggalan segala aspek pada masyarakat Papua adalah masalah zaman dahulu yang tidak kunjung usai.


Papua bukanlah anak tiri, Papua juga anak bangsa Indonesia yang memiliki hak kewarganegaraan dan berhak diperlakukan sama di negeri ini. Tidak sepatutnya diperlakukan beda seolah Papua adalah anak tiri, Papua memiliki suara yang berhak didengar oleh petinggi gila harta, petinggi yang hanya memikirkan kesuksesan proyek dan tidak sabarnya memanjakan diri menggunakan uang hasil jeritan rakyat Papua, rakyat yang ditusuk dari segala sisi oleh bangsa sendiri.


Masyarakat Indonesia sudah seharusnya saling peduli dan merangkul satu sama lain tanpa memandang suku, bulu, warna kulit, dan agama. Indonesia adalah negara kesatuan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dimana semuanya adalah satu dan sama, semua harus mendapatkan hak dan keadilan sebagaimana mestinya. Tidak hanya fokus pada satu pulau saja namun anak yang lainnya terlupakan, Indonesia bukan hanya pulau Jawa.


Semua adalah sama, segala bentuk perlindungan dan perbuatan tidak bisa dibedakan berdasarkan garis wilayah. Gotong royong dan saling merangkul sebagaimana arti keluarga pada umumnya harus dilakukan oleh seluruh wilayah Indonesia untuk merangkul Papua atau suku Awyu agar didengarkan suaranya, agar suku Awyu tetap bertahan hidup dengan habitat aslinya.


Segala bentuk yang dilakukan suku Awyu juga rangkulan rakyat Indonesia akan gagal jika sang penguasa negeri hanya memanfaatkan Papua sebagai ladang ekonomi yang diperdaya sumber daya alamnya. Sang penguasa yang tenggelam atas kerakusan harta yang diperoleh dari jutaan tetes air mata dan teriakan hati yang penuh amarah atas nama negara dan tata pembangunan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun