Mohon tunggu...
Sintya Dewi
Sintya Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Sriwijaya

Mahasiswi Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Palembang

Menghadapi Dampak Psikologis Marah Yang Berlebihan Pada Kesehatan Mental

9 Oktober 2023   16:16 Diperbarui: 9 Oktober 2023   16:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rakyatsulsel.fajar.co.id

Kita dalam menjalankan sebuah kehidupan tidak hanya membutuhkan kesehatan jasmaniah saja untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi ada kesehatan mental yang merupakan aspek yang sama pentingnya dari kesehatan fisik. Di tengah tuntutan dan tekanan hidup modern, menjaga kesehatan mental menjadi sebuah keharusan untuk mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan seseorang.

Dari salah satu artikel berjudul "PROBLEMATIKA MENTAL ANAK PADA MASA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA" yang saya kaji benar saja faktor yang memicu munculnya gangguan mental anak pada masa pertumbuhan dan perkembangannya salah satunya adalah perilaku orang tua.

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan proses peralihan jiwa seseorang dari bayi lalu anak-anak terus remaja hingga dewasa. kedua orang tuanyalah yang sangat berperan dalam membentuk pribadinya. Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan pendidikan moral kepada anaknya, utamanya pendidikan agama.

Jika orang tua sudah menjalankan perannya seperti diatas namun perilaku orang tuanya juga lah yang membuat gangguan mental (mental disorder), lalu bagaimana dengan kasus ini?

Di lingkungan terdekat saya ada salah satu adik sepupu yang mengalami gangguan mental akibat terlalu sering dimarahi oleh orang tuanya meskipun kesalahan sekecil apapun. Dampak yang saya lihat anak itu menjadi lebih tertutup, berfikir lambat, lebih banyak menyendiri dan melamun, serta mencari kenyamanan di luar.

Benar saja dampak jika orang tua sering memarahi anaknya, membentak, hingga melakukan kekerasan fisik berpotensi membuat anak mengalami gangguan mental dan depresi di masa depan. Dia bisa tumbuh sebagai manusia agresif, atau sebaliknya terlalu menutup diri.

Cara mengatasi

Dalam menghadapi situasi ini ada beberapa cara yang saya lakukan, yaitu:

- sering mengajaknya berkomunikasi,

- mendengarkan ceritanya apapun yang terjadi dikehidupannya sehari-hari/masalahnya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun