Prabowo telah berjuang keras untuk memajukan Gerinda selama beberapa tahun terakhir, saya yakin selain waktu dan pikirannya hampir 100% tercurah untuk kemajuan Gerindra, juga biaya yang sudah dikeluarkan untuk itu pasti mencapai jumlah yang sangat dahsyat.
Tapi terbayarlah upaya keras dan pengorbanan Prabowo, Gerindra melejit dan masuk 3 besar pemenang pileg. Untuk itu, patut disampaikan ucapan selamat kepada Prabowo dan Gerindra. Semoga Prabowo dan Gerinda mampu memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa di masa datang.
Dalam kesempatan ini, saya mau mengkaji langkah berikutnya yang akan dilakoni Prabowo, yakni merebut kepemimpinan nasional. Walaupun perolehan suara Gerindra cukup signifikan dalam Pileg, tetapi sangat jelas bahwa untuk merebut RI-1 bagi Prabowo masih sangat jauh, kecuali mendapat dukungan dari beberapa partai nasionalis dan partai Islam. Dan kalaupun mampu menggalang koalisi partai-partai, masih ada tantangan besar Prabowo, yaitu rakyat Indonesia (karena suka atau tidak suka sudah muncul demam Jokowi).
Saya ingin memberi masukan buat Prabowo dan Gerindra. Kalau memang Anda, berniat tulus memajukan bangsa Indonesia lewat kepemimpinan nasional, saat inilah momentumnya. Tapi tolong Anda pertimbangkan, berkoalisilah kembali dengan PDIP. Tepatnya tentu, kalau berkoalisi dengan PDIP, Anda harus bersedia menjadi Calon Wakil Presiden.
Saya tidak mengatakan, kalau Anda berkolaisi degan PDIP dan menjadi Cawapres Jokowi, pasti menjadi pemenang Pilpres? Tetapi peluang Jokowi dan Prabowo pasti sangat besar. Dan kalau Anda menjadi Wakil Presiden nantinya, berarti Anda sudah bagian dari kepemimpinan nasional, dengan begitu ide-ide besar Anda untuk memajukan Indonesia akan dapat terimplementasi. Saya melihat, dalam hal memajukan bangsa dan negara, Jokowi dan Anda adalah sejalan.
Banyak pendapat mengatakan, Anda tak mungkin mau jadi cawapres Jokowi, dan Jokowi pun belum tentu mau berpasangan dengan Anda karena alasan bla bla bla. Tetapi, demi kepentingan bangsa dan negara, mengapa Anda tidak mau? Begitu juga Jokowi, masak tidak mau? Namun untuk mewujudkan koalisi ini, faktor Anda lebih menentukan, saya melihat, harus Anda yang mengambil inisyatif mendekati PDIP dan Jokowi.
Kalau Anda tidak berkenan dengan masukan saya, artinya Anda tetap ngotot harus jadi Capres, ok, itu hak Anda. Peluang menang Anda tetap ada, tetapi Anda pasti akan habis-habisan, tenaga, pikiran, dan uang Anda pasti harus terkuras, dan Anda harus bergaining dengan partai lain di luar PDIP untuk koalisi, dan di sini Anda harus tidak boleh tegas lagi. Apakah dengan ini peluang Anda besar untuk menang? Menurut saya: ada, tetapi tidak akan lebih dari peluang Jokowi. Kalau Anda menang, bagus, tetapi kalau kalah, aduh... sayang sekali potensi Anda, ide-ide besar Anda, uang Anda yang terpakai sangat besar terbuang percuma. Sementar, karena usia Anda yang sudah 63 tahun, tidak berlebihan kalau saya katakan, inilah kesempatan terakhir Anda bertarung meraih kepemimpinan nasional.
Kalau saya mengamati perkembangan dukungan terhadap Prabowo sebagai Capres lewat media sosial, lumayan besar. Hanya sangat saya sayangkan, kebanyakan pendukung Prabowo yang menulis di media sosial kurang intelek, mampunya hanya menjelek-jelekkan Jokowi, PDIP, dan Megawati. Kurang mengembangkan ide-ide Prabowo secara komprehensif. Saya mau katakan, kalau dengan cara semacam inilah upaya untuk memenangkan Anda, saya khawatir, hasilnya adalah negatif. Telah terbukti, serangan orang-orang Gerindra terhadap PDIP akhir-akhir ini tidak efektif, malah lebih cenderung menaikkan dukungan terhadap Jokowi (Jokowi seakan menjadi pihak yang dizolimi). Hati-hati, ingat salah satu faktor yang meningkatkan dukungan terhadap SBY tahun 2004 karena dia berada pada posisi yang terkesan dizolimi oleh Megawati/Taufik Kiemas.
Sekali lagi, selamat buat Prabowo dan Gerindra, semoga Anda dapat mengambil sikap terbaik dalam waktu yang singkat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI