Prabowo dan Gerindra harus dipuji karena berhasil menggaet dukungan partai-partai politik, sehingga gerbong partai pendukung Prabowo lebih besar dari gerbong partai pendukung Jokowi. Terakhir ini, segala macam rayuan sudah dipasang Prabowo/Hatta untuk mengambil hati Partai Demokrat dan SBY.
Bisa jadi SBY tetap mengambil sikap netral, tidak mau secara tegas menyatakan dukungan kepada salah satu kandidat. Namun tampaknya pilihan SBY hanya dua: Netral atau berpihak pada Prabowo Hatta, agak tidak mungkin memihak kubu Jokowi. Tapi, apapun sikap pribadi SBY, Prabowo dapat dpandang sukses merayu Partta Demokrat, paling tidak sebagian besar elitnya sudah condong memihak Prabowo Hatta.
Dalam pendekatan terhadap partai politik, Jokowi dan PDIP memang berkebalikan dengan Prabowo dan Gerindra. Jokowi sejak awal sudah membuat sekat, tidak mau membangun koalisi yang transaksional, dan tidak apa-apa kalau hanya dapat membangun koalisi ramping. Akibatnya, petinggi-petinggi partai yang syahwat berkuasanya sangat tinggi menjadi enggan bergabung dengan PDIP mengusung Jokowi sebagai capres. Jadilah koalisi di kubu Jokowi lebih kecil dibanding koalisi kubu Prabowo.
Namun, kalah dalam menarik dukungan partai politik yang lebih banyak dibanding Prabowo, Jokowi sampai hari ini sukses mengambil hati rakyat. Di berbagai pelosok tanah air, berbagai dukungan dan pembentukan relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla terus bermunculan. Pendukung Jokowi-Kalla sudah menyebar sampai ke pelosok-pelosok, sementara pendukung Prabowo - Hatta masih berkutan di kota-kota besar dan masih minim di pelosok tanah air.
Namun, kondisi sekarang ini masih sangat mungkin berubah, khsususnya setelah mulai kampanye Pilpres mulai Rabu, 4 Juni 2014. Artinya, jika saat ini Jokowi masih lebih sukses mengambil hati rakyat ketimbang Prabowo (konstatasi ini sejalan dengan hasil survey LSI), beberapa minggu ke depan bisa terjadi Prabowo berhasil mengejar Jokowi untuk mendapatkan dukungan rakyat.
Semoga kedua kandidat menunjukkan persaingan yang fair dan elegan sehingga menorehkan pembelajaran bagi bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H