Mohon tunggu...
Sintong Silaban
Sintong Silaban Mohon Tunggu... profesional -

Berkeinginan terus membaca dan menulis selama ada di dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

No Problem Tidak Ada Batak di Kabinet Jokowi

27 Oktober 2014   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:33 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan saya tadi pagi yang berjudul "Tidak Adakah Orang Batak Yang Layak Menteri" telah menuai tanggapan kritis dari teman-teman. Kebanyakan teman mendebat saya, umumnya teman memandang tidak patut orang Batak kecewa kalau di Kabinet Jokowi tidak ada orang Batak.

Topik ini sedikit menjadi seru, karena ada beberapa teman (Mawalu, Venusgazer, Meyrist Situngkir) membuat tulisan tentang tidak adanya orang Batak di Kabinet Jokowi. Tapi nada tulisan mereka bertolak belakang dengan nada tulisan saya. Teman-teman itu seakan menyalahkan orang Batak yang kecewa karena absennya orang Batak di Kabinet Jokowi.

Mawalu menuliskan: ".... makanya kalau jadi orang jangan berjuang dengan pamrih karena hanya akan memetik kekecewaan dan sakit hati."

Venusgazer menggoreskan: "Hari gini rasanya terlalu picik jika masih berpikir soal kesukuan. Tengok saja hasil dari kabinet lalu, ada banyak nama dari Sumatera Utara. Tapi apakah ada sesuatu yang signifikan yang mereka perbuat untuk Sumatera Utara?"

Oklah, sah-sah saja kalau ada yang menilai sikap kecewa orang Batak (tetapi mungkin hanya sebagian kecil orang Batak yang kecewa) itu sebagai sikap yang tidak pada tempatnya. Tetapi izinkanlah saya menambah sedikit  pembelaan terhadap orang Batak yang kecewa itu.

Menurut rekaman saya, bahwa orang Batak mayoritas (termasuk fantastis prosentasenya) mendukung Jokowi-JK dalam pilpres lalu murni adalah karena menilai sosok Jokowi lebih baik, lebih cocok untuk memimpin Indonesia. Perjalanan hidup Jokowi dari tiada menjadi ada sangat nyambung dengan kebanyakan perjalanan hidup orang Batak yang meraih keberhasilan di perantauan. (berasal dari keluarga miskin, sekolah, merantau, berjuang keras, dan berhasil).

Jadi, tidak ada di pikiran orang Batak memilih Jokowi-JK supaya nanti dapat balasan, kecuali supaya membawa perubahan dan kemajuan bagi Indonesia.

Bahwa kemudian setelah Jokowi terpilih sebagai presiden, lalu orang Batak berharap ada menteri di Kabinet Jokowi dari etinis Batak, harapan itu boleh juga disebut patut dan tidak berlebihan, karena:

1. Sangat fantastis dukungan orang Batak terhadap Jokowi-JK dalam pilpres (di 4 kabupaten di tanah Batak, masing-masing kabupaten menyumbangkan lebih dari 90% suara untuk Jokowi-JK), belum lagi kabupaten Tapanuli Tengah, Simalungun, Karo, Dairi yang penduduknya mayoritas Batak menyumbang suara rata-rata 70 s.d. 80% per kabupaten.

2. Waktu pilpres yang barusan berlalu, tim sukses Jokowi-JK lumayan orang Batak, dan cukup menonjol. Di TV, berulang-ulang kita menyaksikan Adian Napitupulu, Maruarar Sirait, Efendy Simbolon dan lain-lain sebagai anggota tim debat pasangan Jokowi-JK dan mereka rata-rata mampuni (kalau dibuat dalam prosentase, mungkin 50% juru debat pasangan Jokowi-JK yang tampil berulang-ulang di TV adalah orang Batak).

3. Lagi-lagi dari tayangan TV, sewaktu kampanye pilpres, berulang-ulang kampanye Jokowi selalu didampingi Maruarar Sirait dan juga Luhut Panjaitan. Bahkan Maruarar tampak sudah seperti pengawal pribadi Jokowi dalam pilpres, termasuk dalam debat capres di KPU. Saya pikir, bukan tanpa alasan atau sesuatu yang biasa saja  kalau Jokowi selalu ditemani Maruarar semasa kampanye pilpres, bahkan pernah sebelum debat capres di KPU, di satu ruangan Jokowi hanya ditemani Maruarar dan mereka berdiskusi. Apa berlebihan kalau disebut Maruarar termasuk spesial pada waktu itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun