Mohon tunggu...
Sintong Silaban
Sintong Silaban Mohon Tunggu... profesional -

Berkeinginan terus membaca dan menulis selama ada di dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2014 Akan Menjadi "Pengadilan Rakyat" Terhadap Perilaku Koruptif

22 Mei 2014   07:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Namun, pembelaan-pembelaan pun tetap deras terhadap Prabowo-Hatta. Mereka dianggap sebagai kombinasi pemimpin yang saling melengkapi, yang satu pemimpin yang tegas, disiplin, berpikir strategis, dan yang satunya berpengalaman menangani masalah-masalah ekonomi. Visi misi Prabowo dianggap cukup jelas dan mengena dengan permasalahan aktual Indonesia. Yang pasti, dengan bersatunya partai-partai Islam mendukung Prabowo ada yang memandang bahwa Prabowo akan memberi keuntungan bagi kemajuan umat  Islam Indonesia. Banyaklah pujian terhadap Prabowo, termasuk sebagai pemimpin yang jantan.

Perilaku Koruptif

Sekali lagi, pengamat, penulis, pendebat, yang asli maupun yang abal-abal boleh jadi berbusa-busa menghujat atau mumuja-muji capres/cawapres tertentu, melakukan kampanye hitam pekat, atau mendewa-dewikan. Semuanya itu, tidak lebih dan tidak kurang adalah bahan-bahan masukan bagi para hakim pengadilan rakyat nantinya.

Partai pendukung Prabowo-Hatta merupakan gerbong besar, lebih besar dari partai pendukung Jokowi-Kalla. Logistik Prabowo-Hatta disinyalir lebih kuat dari logistik Jokowi-Kalla. Media pendukung Prabowo-Hatta sangat banyak, sementara media elektronik penyokong Jokowi-Kalla hanya satu. Partai-partai pendukung Prabowo-Hatta rata-rata berpengalaman "menang dalam pilpres", sedangkan partai-partai pendukung Jokowi-Kalla rata-rata berpengalaman gagal dalam Pilpres (kecuali PKB dan Nasdem sebagai partai baru). Tapi semua itu, tidaklah serta merta akan membuat jelas arah siapa yang bakal memenangkan pilpres 2014.  Rakyat sudah cerdas menimbang, memperhatikan, dan memutuskan siapa yang bakal memenangkan "perkara pilpres" nanti.

Jika dimunculkan profil masing-masing capres dan capres yang akan bertarung nanti, begitu juga tokoh-tokoh pendukungnya, sebenarnya rakyat sudah dapat menimbang kira-kira siapa yang selama ini menunjukkan perilaku koruptif (yang tidak jujur, yang tidak bersih, yang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan, yang suka bermain uang untuk mencapai keinginannya).

Jika disimak proses membangun kerja sama atau koalisi politik oleh poros Jokowi dan poros Prabowo, maka sebenarnya rakyat pun  sudah dapat menangkap kira-kira poros mana yang dibangun dengan idealisme untuk kepentingan rakyat banyak dan poros mana yang dibangun dengan cara-cara koruptif. Walaupun kedua belah pihak berkata, .... ini semua untuk kepentingan rakyat.

Jadi, Pilpres 2014 akan menjadi "Pengadilan Rakyat" terhadap perilaku koruptif yang terlihat, tercatat, dan terekam selama ini dari kata-kata, sikap, dan tindakan para capres/cawapres dan elit-elit pendukungnya. Keputusan yang adil pasti akan dijatuhkan oleh para hakim rakyat. Yang benar akan diberi hadian sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, dan yang salah akan diberi hukuman sebagai "pecundang".

Merdeka, Hidup Indonesia.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun