Objektifikasi perempuan di ruang publik, terutama di jalanan, adalah masalah serius yang harus dihentikan. Perempuan tidak seharusnya diperlakukan sebagai objek yang hanya ada untuk dilihat dan dinilai oleh orang lain. Jalanan adalah ruang publik yang seharusnya aman dan nyaman bagi semua, tanpa memandang gender. Kita perlu mengubah cara pandang ini dan menciptakan lingkungan yang lebih menghormati hak dan martabat perempuan.
Salah satu alasan utama mengapa objektifikasi perempuan harus dihentikan adalah dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik perempuan itu sendiri. Ketika perempuan merasa terancam atau tidak aman di ruang publik, mereka cenderung mengubah perilaku mereka, seperti menghindari tempat tertentu atau bahkan merasa terpaksa berpakaian dengan cara tertentu agar tidak menarik perhatian yang tidak diinginkan.Â
Hal ini menciptakan budaya ketidakamanan yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menghambat partisipasi perempuan dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Contoh konkret dari tujuanikasi ini dapat dilihat dalam berbagai bentuk, seperti komentar seksual yang tidak pantas, catcalling, atau bahkan tindakan memahami fisik. Banyak perempuan yang mengalami situasi di mana mereka hanya berjalan di jalanan, tetapi tiba-tiba menjadi tujuan timbulnya atau komentar yang padat. Misalnya, survei menunjukkan bahwa lebih dari 80% perempuan di berbagai negara pemah mengalami
pengalaman seksual di ruang publik. Ini adalah angka yang mencengangkan dan menunjukkan betapa mendesaknya masalah ini untuk diatasi.
Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menghentikan tujuanikasi perempuan di jalanan. Edukasi dan kesadaran harus ditingkatkan, baik di kalangan perempuan maupun laki-laki. Kita perlu mendorong budaya saling menghormati, di mana setiap individu dipandang sebagai manusia yang utuh, bukan sekadar objek. Mari kita bersatu untuk menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi semua orang.Â
Jalanan bukan panggung untuk menampilkan perempuan; mereka adalah individu yang memiliki hak untuk berjalan dengan percaya diri dan bebas dari penilaian serta mengungkapkan. Saatnya kita semua berkontribusi dalam mengubah paradigma ini demi masa depan yang lebih baik dan setara.Â
Penulis: Sintia Desti Nurfadilah
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H