Nama  :  Sintia Aqmarina
Dosen : Herdi Wisman Jaya S.Pd., M.H.,C.T
Universitas Pamulang
Indonesia memiliki banyak suku, Bahasa, dan budaya yang melekat pada kehidupan sehari-hari. Masyarakat Indonesia selalu menggunakan dan memakai budaya dalam kehidupan di masyarakat salah satunya adat perkawinan. Adat istiadat setiap daerah pasti berbeda-beda  begitu juga dengan adat perkawinannya. Salah satu pulau terbesar Indonesia yaitu pulau jawa  memiliki beberapa adat yang berbeda, Pulau jawa dibagi menjadi beberapa wilayah  dan beberapa budaya yaitu
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jawa Barat
Adapun wilayah Jawa barat dipecah menjadi 2 provinsi yaitu Jawa Barat dan Banten. Disetiap wilayah-wilayah terdapat suku-suku yang mendalami wilayah tersebut, Adapun di Jawa Barat dan Banten terdapat suku Sunda. Maka dalam hal ini penulis akan menjelaskan adat perkawinan yang ada didalam suku sunda tersebut.
Hukum adat perkawinan pada suku sunda banyak melalui prosesi-prosesi yang teratur diantaranya sebagai berikut:
1.Neundeun Omong atau disebut juga Menyimpan Janji
Prosesi ini dilakukan untuk memastikan calon pengantin wanita belum menerima orang lain (Pria).
2.Narosan atau nyeurahkeun bisa disebut juga Lamaran
Prosesi ini dilakukan untuk menindak lanjuti neundeun omong. Dalam acara ini pihak laki-laki menyerakan sirih lengkap dan beserta uang pengikat sebagai isyarat bahwa pihak laki-laki bersedia ikut membiayai pernikahan yang akan diselenggarakan.
3.Nyandakeun atau biasa disebut juga Seserahan.
Prosesi ini dilakukan dimana pihak lai-laki menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan seperti uang, pakaian dan lain-lain.
4.Ngeyeuk Sereh
Prosesi ini dipimpin oleh pengeyeuk untuk mempersilahkan kedua pengantin meminta izin dan doa restua dari kedua orangtua. Prosesi akad nikah biasa yang dipimpin oleh penghulu dari KUA serta kedua belah pihak.
5.Lungkun
Prosesi ini bias dilakukan dan dihadiri hanya orang tua kedua calon dan keluarga dekat. Kedua mempelai diperlihatkan 2 lembar daun sirih yang memiliki tangkai dan kemudian di satukan pembentuk gulungan memanjang. Setelah itu gulungan sirih tersebut diikat menggunakan benang, kedua orangtua dan keluarga diharuskan mengikuti prosesi ini. Prosesi ini memiliki arti yaitu: agar suatu saat nanti jika mendapatkan rezeki yang lebih akan dibagi kepada saudara.
6.Saweran
Prosesi ini dilakukan setelah akad nikah sebagai tanda syukur karena diberi kelancaran didalam proses pernikahan sambil di iringi syair-syair yang sangat merdu disebut juga kidung, Serta pakaiannya pun sangat menunjang untuk diadakannya acara perkawinan tersebut, dengan menggunakan pakaian yang indah-indah dan bermotifkan tatanan sunda.
Sedangkan untuk mempelai wanita menggunakan pakaian kebaya (siger), kebaya ini memberikan identitas kepribadian seorang wanita yang cantik, anggun serta menjunjung etika dan nilai tradisional budaya daerah, Sementara itu rok yang biasanya dipakai bermotif-motif sidomukti, lereng eneng, atau mega medung. Motif sidomukti biasanya dikenakan oleh pengantin laki-laki maupun wanita pada acara perkawinan yang dinamakan sebagai sawitan (sepasang).
7.Siraman Pernikahan Adat Sunda
Sebelum hari pernikahan, adat sunda melakukan sebuah prosesi yang dinamakan siraman. Prosesi ini memiliki arti untuk mensucikan calon mempelai wanita dari lahir hingga batinnya. Prosesi ini dilakukan ditempat kediaman mempelai wanita pada siang hari.
8.Ngecagkeun Aisan atau Menaruh Gendongan
Acara ini dilakukan dengan keluarnya mempelai wanita dari kamar yang di gendong simbolis oleh Ibunya. Sedangkan Ayah berjalan di depan membawa lilin menunju ke tempat sungkem.
9.Ngaras Permohonan Izin atau Minta Restu
Acara ini dilakukan mempelai wanita untuk meminta Izin dan dilanjutkan dengan acara sungkem serta mencuci kaki kedua orangtua.
10.Siraman
Acara ini dilakukan dengan iringan musik kecapi dan suling mempelai wanita berjalan ketempat siraman dengan menginjak tujuan helai kain. Acara ini harus memiliki jumlah penyiram ganjil berkisar 7,9,11 orang termasuk Ayah dan Ibu.
11.Ngerik atau Potong Rambut
Acara prosesi pernikahan ini  dari mempelai wanita akan dipotong rambutnya sebagai lambang  mempercantik diri dari lahir dan bantin. Setelah itu, dilakukan dengan prosesi ngeningan. Prosesi nini dilakukan dengan menghilangkan bulu-bulu halus pada wajah, kuduk, membentuk amis cau atau sinom, membuat godeg serta membuat kembang turi.
12. Penjemputan Calon Pengantin Pria
Seseorang dari mempelai wanita menjemput mempelai pria
13. Ngabageakeun
Ketika sudah tiba di tempat acara pernikahan, mempelai pria disambut oleh Ibu dari mempelai wanita dengan memberikan bunga melati. Setelah itu, mempelai wanita berjalan ke plaminan dan didampingi oleh kedua orangtua.
14.Akad Nikah
Akad nikah dilakukan tidak harus dirumah maupun ditempat Ibadah, akad pun bisa dilakukan ditempat resepsi.
15. Sungkeman
Sungkeman ini dilakukan setelah akad berjalan dengan lancar  setelah itu melakukan sungkeman kepada orangtua untuk meminta maaf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H