Mohon tunggu...
Sintia Andaresti
Sintia Andaresti Mohon Tunggu... Lainnya - X MIPA 5 / 32

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai, Inilah Akibat Konsumsi Boba Berlebihan!

19 September 2021   20:25 Diperbarui: 20 September 2021   20:29 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Boba, atau yang disebut juga bubble, merupakan bulatan yang terbuat dari tepung tapioka yang dicampur dengan beberapa bahan lain, sehingga membentuk bulatan bertekstur kenyal. Boba biasanya ditambahkan dalam minuman-minuman seperti kopi, teh, ataupun susu. Saat ini minuman boba sangat populer dan kebanyakan penggemarnya adalah para remaja atau kalangan muda. Minuman yang digemari para remaja ini ternyata bukan berasal dari Indonesia. Boba mulai viral setelah diperkenalkan oleh Liu Han-Chieh, pemilik toko teh "Chun Shui Tang" yang ada di Taichung, Taiwan. Awalnya, orang Taiwan menuangkan boba ke dalam es teh sebagai topping untuk menikmatinya. Karena digemari banyak orang, Liu Han-Chieh kemudian menjual teh boba tersebut di tokonya. Minuman tersebut kemudian terkenal di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kini banyak sekali outlet yang menjual minuman boba, bahkan di cafe sekalipun, biasanya juga tersedia topping boba. Beberapa merk minuman boba yang populer di Indonesia antara lain Xi Bo Ba, Xing Fu Tang, Kokumi, Chatime, dan Gulu Gulu.

Karena rasanya yang enak dan menyegarkan, banyak orang yang hampir setiap hari mengonsumsi minuman boba. Tentu saja segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk dalam mengonsumsi boba. Setelah diteliti, ternyata minuman boba mengandung kalori yang tinggi. Dalam satu gelas minuman boba 500 ml, di dalamnya terkandung hingga 500 kalori. Padahal, dalam sehari kebutuhan kalori orang dewasa hanya berkisar antara 1800 -- 2000 kalori. Hal ini dapat memicu obesitas atau kelebihan berat badan. Selain itu, kandungan nutrisi dalam minuman boba juga sangat rendah, sehingga mengonsumi minuman boba secara berlebihan dapat menimbulkan sembelit akibat kurangnya serat dalan tubuh. Kandungan gula dalam minuman boba juga sangat tinggi. Hal yang lebih menakutkan lagi, gula yang digunakan di dalamnya bukan hanya gula alami, melainkan juga terdapat tambahan pemanis buatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jae Eun Min, David B. Green, dan Loan Kim pada 2017, bubble milk tea mengandung gula kurang lebih 38 gram atau setara dengan 150 kalori dalam setiap porsinya. Padahal, American Heart Association menyatakan bahwa asupan gula tambahan tidak boleh melebihi 150 kkal untuk perempuan dan 100 kkal untuk laki laki per harinya. Asupan gula yang berlebihan ini dapat menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah yang dapat memicu penyakit diabetes.

Dengan demikian, mengonsumsi minuman boba secara berlebihan akan menyebabkan berbagai dampak buruk seperti penyakit diabetes, sembelit, dan obesitas. Namun, menikmati minuman boba tak ada salahnya asalkan masih dalam batas normal. Nah, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk dari minuman boba antara lain :

  • Mengonsumsi boba yang mengandung lebih sedikit gula (less sugar)
  • Menikmati boba hanya sekali dalam seminggu atau bahkan sebulan sekali (sebisa mungkin kurangi kebiasaan mengonsumsi minuman boba)
  • Mengimbangi konsumsi boba dengan buah dan sayur karena memiliki kandungan serat tinggi
  • Minum air putih yang cukup
  • Menerapkan pola makan yang sehat (4 sehat 5 sempurna)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun