Mohon tunggu...
Sintia Anggela
Sintia Anggela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 4-Universitas Palangka Raya

Saya adalah seorang yang senang belajar hal baru, salah satunya hal baru yang ingin saya mulai yaitu ingin menulis di media..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulai Transisi Hijau di Kalimantan Menuju Dinamika Ekonomi, Kemajuan Sosial, dan Kelestarian Lingkungan

15 Maret 2023   02:00 Diperbarui: 15 Maret 2023   02:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

New Kalimantan? Jantung Hati Kalimantan memiliki Jiwa Indonesia. 

Ada 3 Pembahasan dalam Kuliah Umum:

1. Pengenalan mengenai organisasi dan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan

2. Bagaimana abad 20 berbeda dengan abad 2021 

3. Melihat bagaimana perubahan iklim terjadi dan penghancuran keanekaragaman hayati



1. Pengenalan Mengenai Organisasi dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Ada 3 dimensi yaitu:

a. Dimensi EKonomi

1. Tidak ada kemiskinan

8. Pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang ayak


b. Dimensi Sosial

5. Kesetaraan gender

10. Mengurangi ketidaksetaraan


c. Keberlangsungan Lingkungan

11. Kota dan komonitas berkelanjutan

12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

13. Aksi iklim

14. Kehidupan dibawah air

15. Kehidupan didarat


a. Goal Ekonomi

Banyak orang berpikiran bahwa pembangunan yang berkelanjutan hanya berfokus pada lingkungan, tapi itu paradigma lama.

Karena dari 17 Goal tersebut, 7 diantaranya ada goals ekonomi.

Ekonomi artinya jika anda kaya maka anda bisa memecahkan, berbagai permasalahan seperti kemiskinan dan kesehatan.

b. Goal Sosial

 Kategori yang kedua, terdiri dari Goals Sosial. Ini berbeda dengan pembangunan, karena banyak negara tidak mendidik warga negara perempuan nya. Dan jika demikian, maka negara-negara ini berkompetisi dengan setengah otaknya, karena setengah dari populasinya tidak di didik. Kateggorikan jika:

Y = Tingkat Kebahagian

X1= Level Kesejahteraan Ekonomi

X2= Tingkat dari Keadilan Sosial

X3= Derajat Keseimbangan Ekologi


Dengan kata lain kita harus menerjemahkan goal-goal ini dengan rumus matematika agar dapat mengukur efektifitasnya dan kemudian menerjemahkan nya dalam kebijakan ekonomi.

Arti dari rumus ini

1. X2 bisa 0, X3 bisa 0, tapi apabila X1 penuh maka Y kebahagian meningkat.

2. Rumus yang kedua perkalian.

Jadi, jika X1 tinggi, X2 tinggi, tapi X3 0 , maka X = 0

Prinsip ini telah diperkenalkan oleh seorang filsofer bernama Leo Toestoy yang menulis drama. Perbedaan antara 2 rumus ini adalah jangka panjang dan jangka pendek. Persamaan A adalah untuk jangka panjang sementara persamaan B adalah untuk jangka pendek. UN SDSN Ketika ini dimulai ketika itu sekretaris PBB meluncurkan millenium development  goal dari tahun 2000 sampai tahun 2014.

Dulu millenium development goal berisi goal yang hanya mengandung tujuan-tujuan ekonomi tetapi di tahun 2012 ketika itu sekgen PBB merasa bahwa ini harus dilakukan secara comprehenship. Oleh karena itu dibuatlah UN SDSN dengan tujuan agar terjadi sustainable development di seluruh dunia. Dari tahun 2012 UN SDSN bekerja sama dengan berbagai negara untuk memformulasikan tujuan-tujuan ini hingga terwujudlah 17 goal yang akan diwujudkan dari tahun 2015 sampai 2030.

UN SDSN diformulasikan di tahun 2015 dan di bulan desember 2015 ditandatanganilah Paris climer agreement yang berjanji untuk menurunkan emisi gas di dunia. Ketika itu paris agreement diketuai oleh Prancis dan duta besar Prancis mengumpulkan riset sebagai dasar untuk membujuk atau meyakinkan negara-negara untuk menandatangani kesepakatan tersebut. Setelah penandatanganan perjanjian tersebut 17 goal ini berfokus menjadi 3 untuk menghasilkan berbagai riset dibidang tersebut.

Yang ke-2 adalah untuk memobilisasi universitas-universitas untuk lebih kuat lagi memproduksi hasil-hasil riset yang berkenaan dengan bidang ini. Ke-3 adalah untuk menyediakan pendidikan online atau pendidikan daring yang berkualitas untuk dunia. Dan organisasi tersebut telah memiliki 1700 member dan 95% dari members ini adalah universitas. SDSN mempunyai kantor di New York, Paris dan Kuala Lumpur kantor yang ada di New York dan Paris didirikan ditahun 2012 sementara kantor di Kuala Lumpur pada bulan November.

2. Bagaimana Abad 20 Berbeda dengan Abad 2021 

Ditahun 1400 China adalah super power dunia yang artinya 14% dari GDP dunia ada di negara China. Hal yang sama Ukraina tidak terus bertempur jika bukan karena supply senjata dari Amerika dan negara-negara di Eropa. Selama 20 abad terakhir kita selalu memiliki negara super power nomor 1. Jika negara nomor 1 setinggi ini maka nomor 2 nya lebih rendah.

Jadi bagaimana cara kerja super power tersebut adalah negara superpower tersebut menetapkan peraturan perdagangan dan jika negara-negara tidak mematuhi aturan perdagangan tersebut maka siap-siap menerima sanksi. Didalam hal stabilitas ekonomi memiliki negara-negara raksasa bagus karena dalam krisis ekonomi mereka bisa menyalurkan sumber daya dan juga memperluas permintaan sehingga kesejahteraan dapat menyebar. Diabad 19 Hegemoni utama adalah negara Inggris seperi yang dapat diihat dalam peta tampilan itu negara-negara yang berhasil di serang oleh inggris kecuali 22 negara yang berwarna putih dalam tampilan peta. Abad 20 Amerika Serikat memiliki 800 pangkalan militer lebih dari 70 negara dan itu adalah bagaimana perdamaian bisa dijaga selama ini, Oleh karena itu tidak ada satu negara pun yang berkuasa atau lebih kuat.

Penyebab utamanya adalah karena negara-negara seperti india juga terus meningkat dan tahun 2070 di perkirakan bahwa India akan sebesar China. Dalam dunia yang multikutub ini tidak bisa jika negara-negara raksasa memiliki 800 pangkalan militer lagi karena kecelakaan pasti terjadi.

3. Melihat Bagaimana Perubahan Iklim Terjadi dan Penghancuran Keanekaragaman Hayati.

Apa yang dilakukan UN SDSN untuk meredakan ketegangan dunia?

Yang dilakukan oleh UN SDSN menciptakan projek-projek yang menghasilkan solusi atau hasil yang win sehingga membangun kepercayaan antara cina dan Amerika. Jadi caranya adalah dengan membangun projek-projek yang membangun kepercayaan yaitu mmemerani climer change,merawat Keanekaragaman Hayati dan memperluas bagian-bagian baik dari globalisasi.

2 project yang dikenalkan:

1. The Asian Green Future Project

2. The Sains Panel for South is Asia by Versity Protection Online and In Water Project

Ketika melakukan projek ini diamati 1 perbedaan yang signifikan antara projek yang dilakukan di eropa dan di asean. Hal itu berarti untuk negara-negara seperti malauysia ,viatnam,dan Indonesia ada 2 cara yang pertama mengurangi gas emisi dari industry yang ada di negara tersebut dan yang kedua adalah memperbesar kapasitas untuk menyerap kembali CO2 yang di keluarkan oleh industry tersebut. Jadi yang pertama tadi disebut D-Karbonisasi yang kedua Raith-Karbonisasi. Oleh pada titik itulah kami menyadari bahwa hutan memiliki peranan yang sangat besar dalam Net zero Emission dan tidak hanya itu hutan menjadi rumah bagi keanekaragaman Hayati.

Dan agenda selanjutnya adalah menguingat banyaknya suku-suku asli yang tinggal di hutan agar kesejahteraan meteka meningkat dan terwujudnya keadilan sosial dan ekonomi. Dan bagian yang terakhir adalah ingin menciptakan urbanisasi yang berkelanjutan.

4

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun