Di tengah kehidupan yang modern ini, kalau kita tidak pandai memilih dan memilah, niscaya akan terbawa arus dan hanyut ke dalam modernisasi yang sempit. Di satu sisi ada wanita memperlihatkan auratnya, sebagian wanita menutup auratnya namun belum sempurna.Â
Pada jaman ini, selain nge-trend dengan pakaian terbuka, nge-trend juga dengan jilbab abal – abal atau yang biasa dikenal dengan sebutan hijab stylish oleh sekelompok wanita.Â
Memang, jika syaitan gagal menggoda para muslimah untuk membuka auratnya, maka ia akan mengganti strategi untuk merayu mereka memakai hijab yang tidak sesuai dengan syari’at agama.Â
Sering kita lihat seorang wanita muslim mengenakan kerudung yang menutupi kepala dan rambutnya, namun berpakaian tipis, transparan, dan ketat sehingga menampakkan lekuk tubuhnya.Â
Contohnya, bagian kepala sudah dihijabi, namun menggunakan baju yang amat ketat, bercelana jeans atau legging yang mencetak lekuk tubuhnya.Â
Mereka berhijab karena mengikuti trend, atau supaya terlihat islami, namun yang lebih parahnya lagi mereka hanya ikut-ikutan saja.Â
Tentu hal tersebut dilakukan karena lebih mementingkan gaya, tanpa memperdulikan sudah benar atau belumnya hijab yang digunakan dalam arti dan tampilan sesungguhnya
Memang, abad ke – 21 ini kita sebut sebagai jaman globalisasi, dimana perubahan terjadi secara menyeluruh. Pada jaman ini, semua serba berkembang, life style yang menjurus pada kecanggihan alat – alat elektronik yang biasa kita kenal dengan sebutan gadget, cara berpakaian, berperilaku, pergaulan, lingkungan, bahkan makanan dan minuman telah mengalami perubahan.
Bagi wanita, urusan berbusana memang paling repot. Apalagi di jaman globalisasi saat ini, berbagai macam model busana terus berkembang, belum lagi corak dan perpaduan warnanya.Â
Perkembangan mode busana begitu cepat berubah seperti bunglon. Malah ada sebagian orang yang mengukur modern itu hanya dari cara berpakaian saja. Sehingga, mengikuti trend  mode seperti sudah menjadi kewajiban yang haram untuk ditinggalkan bagi kaum hawa.Â