Mohon tunggu...
Sintia YohanaAksah
Sintia YohanaAksah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sintia Yohana Aksah mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan angkatan 2019 program studi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Khatam Al Quran di Bulan Ramadan

27 April 2021   14:45 Diperbarui: 27 April 2021   15:33 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh kebanyakan orang muslim. Selain berpuasa di bulan ramadhan, sebagian orang juga memanfaatkan bulan ini untuk berbondong-bondong malaksanakan ibadah lainnya untuk memperbaiki diri dan mendorong ketaqwaan. Contohnya dilakukan kegiatan seperti bersedekah, memperbanyak dzikir, memperbanyak sholat sunah, dan yang kebanyakan orang lakukan adalah membaca Al-Quran, seperti yang dilakukan Setiap bulan ramadhan di masjid Nurul Mutaqien yang berada di kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan yang selalu dilakukan tradisi mengkhatamkan Al-Quran dengan sistem “satu hari satu juz”. 

Di masjid ini menghadirkan banyak ustad dan ustadz agar proses mengkhatamkan Al-Quran dapat berjalan dengan lancar. Hal ini bertujuan agar di bulan ramadhan setiap harinya masjid selalu ramai dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Tidak hanya itu, mengingat banyak nya kemuliaan membaca Al-Quran juga menjadi alasan, agar masyarakat di sekitar menjadi sholeh dan sholehah mendapatkan kemuliaannya. Seperti mendapat pahala yang besar, dilindungi oleh Alloh, mendapat kebaikan, dan selalu memiliki jiwa yang sehat, serta diberikan syafaat pada hari akhir.

Bacalah Al-Quran. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya," (HR. Ahmad)
Dari penjelasan  hadist tersebut membaca Al-Quran sangat dianjurkan untuk mengisi waktu luang disaat ramadhan. Bagi mereka mengkhatamkan Al-Quran bukan lah hal yang sulit, harus ada keniatan dari dalam diri. Di masjid Nurul Mutaqien sistem satu hari satu juz sudah dilakukan dari tahun ke tahun dan berjalan dengan lancar, bahkan semakin tahun semakin banyak orang-orang yang mengikuti proses khatam satu hari satu juz. Para ustad dan ustadz mengajarkan beberapa tips agar proses satu hari satu juz dapat berjalan dengan lancar, sebagai berikut:

Niat dan konsisten
Membaca Al-Quran satu hari satu juz mungkin akan merasa berat dan malas untuk melaksanakannya, dengan hal ini yang paling utama adalah niat dalam diri dan semangat yang tinggi sampai akhir ramadhan tetap lancar. Semangat ini tidak boleh luntur di akhiran. Sebaiknya pasang target sesuai kenyamanan pribadi. Seperti membaca setelah selesai sholat, membaca setelah mendengar adzan. Dan sebagainya
Membaca Setelah selesai Sholat

Waktu yang tepat saat membaca Al-Quran adalah selesai sholat. 1 juz dalam Al-Quran terdiri dari 10 lembar, jadi sebaiknya membaca 2 lembar dalam setiap selesai sholat. Artinya lima sholat wajib dalam sehari dikalikan 2 lembar yaitu 10 lembar yang artinya  dapat menyelesaikan 1 juz. Untuk dapat menyelasaikan 30 juz maka harus menargetkan dengan melakukan cara seperti ini. Setelah selesai sholat dianggap sangat efektif, karena dalam waktu ini orang-orang lebih merasa santai sehingga saat sedang membaca Al-Quran tidak memikirkan hal yang lain.

Mengajak teman, sahabat, dan keluarga nya
Hal ini dilakukan agar seseorang tidak mudah bosan dan lelah saat mengikuti proses. Karena mereka bersama teman, keluarga, dan sahabatnya sehingga ada dorongan motivasi untuk melakukannya. Tidak hanya proses mengkhatamkan Al-Quran dengan satu hari satu juz saja, di masjid ini juga dilakukan apresiasi terhadap anak-anak yang telah khatam Al-Quran. 

Biasanya dilakukan setelah lebaran hari ke tiga dengan melakukan acara yang cukup meriah. Dibuatkan panggung di teras masjid agar acara lebih meriah, kemudian diiringi oleh hadroh dan dihadiri oleh orang tua masing-masing serta beberapa ulama dan ustad. Tidak hanya itu bagi pengkhatam Al-Quran mereka diberikan hadiah gamis, sorban, dan hijab untuk dipakai saat acara agar terlihat kompak dan lebih indah dipandang. Acara yang paling inti yaitu pengkhatam Al-

Quran dipanggil untuk menaiki panggung kemudian diberikan sertifikat sebagai tanda telah khatam Al-Quran.  
Dengan adanya kegiatan ini, dapat menjadi contoh untuk masyarakat yang belum mengikuti khatam Al-Quran dengan sistem satu hari satu juz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun