Kereta melaju dengan sangat cepat dan menerobos terowongan. Seketika tubuh para pelajar tersebut menghantam dengan sangat kencang ke arah muka dinding terowongan. Karena kejadian itu, menurut beberapa sumber, tubuh korban hancur seketika dengan kondisi kepala terputus, badan yang terpisah dengan anggota tubuh lain, hingga bola mata yang keluar.
Beberapa hari sebelum kejadian nahas itu terjadi, warga setempat mengaku di sekitar Terowongan Paledang tercium bau anyir.
Warga pun mengaku bahwa terowongan ini telah memiliki aura mistis sejak lama.
Pasalnya rel tersebut merupakan perlintasan yang dibangun dengan nyawa para pekerja rodi peninggalan Belanda.
Tak sedikit warga pribumi yang menjadi pekerja rodi. Banyak dari mereka gugur di tengah jalan akibat kelelahan dan kelaparan dan tewas secara perlahan.
Terlebih lagi sejak tragedi berdarah yang merenggut nyawa 20 pelajar tepatnya pada 12 Januari 2000.
Bukti keangkeran lainnya yang memperkuat kemistisan tempat ini ialah banyak warga yang kerap mendengar suara tangisan, jeritan di area Terowongan Kereta Paledang pada malam hari.
Tidak hanya itu, ada juga suara-suara seperti orang membawa tas berat. Warga sekitar percaya, itu adalah refleksi dari para korban yang arwahnya masih ada di sana.Â
Penulis : Sintha Wahyu Arista