Judul: [Bukan] Â Pasaran Terakhir
Penulis: Yon Bayu WahyonoÂ
Penerbit: Teras Budaya Jakarta Â
Tahun Terbit: Oktober 2024Â
Pembukaan bab yang diberi judul "Harta Karun" menggambarkan suatu tempat terasa seperti membaca buku pelajaran geografi, kemudian diselingi berita seputar ekonomi juga menyelipkan sejarah yang bikin penasaran. Di bab selanjutnya penggunaan kalimat-kalimat puitis (atau nyastra) tetap terasa meski minimalis, hehehe ....
Kehidupan Kario di pedesaan, kedatangan aktivis mahasiswa yang kemudian tinggal di rumahnya, merupakan kisah yang relevan sekali terjadi di pedesaan. Perbedaan karakter yang disebabkan perbedaan generasi lumrah terjadi dan sangat masuk akal. Hanya saja, di cerita ini Kario tidak ketinggalan zaman. Dia masih cukup up to date sehingga dapat mengimbangi pemikiran anak muda. Hal yang mengganjal adalah, berapa ya selisih usia Kario dengan para mahasiswa, utamanya Ratri? Dua puluhan tahun mungkin ....Â
Novel ini membuat pembaca seolah-olah meloncat dari zaman reformasi  ke zaman milenium secara bergantian. Novel ini bahkan mengulik perbedaan lifestyle aktivis pada masa orde baru dan aktivis milenial. Ya, karena memang beda zaman.
Dari kerumitan hubungan Kario dengan Ri, aku jadi mengandai-andai apakah urusan asmara juga bisa mempengaruhi iklim politik di negeri ini?
Di sela kesibukan persiapan jelang Pilkada serentak 2024, novel ini jadi salah satu referensi asyik untuk hiburan sekaligus nambah wawasan.