Mohon tunggu...
sinta wahyu
sinta wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakir Ilmu

Menulis, membangun sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setapak Jalan Sunyi

7 Februari 2022   09:13 Diperbarui: 7 Februari 2022   09:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setapak jalan sunyi kulangkahi

Dihadang kabut yang menutup jarak pandang

Bertabur helai-helai kisah yang berguguran

Kering menguning diusang masa

Diantar cericit perenjak di reranting harap

Juga tawa bajing yang mengerat doa-doa di kepala

Oh, rupanya bukan jalan ini yang sunyi

Aku  saja yang pergi seorang diri

WNG 070222

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun