Mohon tunggu...
Sinta Tri Meilitajati
Sinta Tri Meilitajati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Sektor Swasta terhadap Pertumbuhan Perekonomian Wilayah

31 Oktober 2022   12:42 Diperbarui: 31 Oktober 2022   12:45 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sektor swasta ialah sebuah organisasi yang terdiri dari kegiatan di bidang badan usaha milik peroranga, kelompok orang, pihak swasta dengan modalnya dikuasai pihak swasta, tujuan utamanya yaitu untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Adanya sektor swasta dalam negeri dapat menghasilkan hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat. Faktor yang mempengaruhi sektor swasta berbeda dengan sektor publik atau pemerintah, seperti tujuan organisasi, sumber pendanaan, pertanggung jawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, dan ada sistem akuntansi. Pembiayaan di sektor swasta memiliki 2 jenis, yaitu pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. Dalam pembiayaan eksternal, perusahaan akan memperoleh dana yang besar untuk mendukung bisnisnya. Sumber pendanaan pembiayaan eksternal meliputi ekuitas, modal ventura, investasi, hibah, dan lain sebagainya. Sektor swasta pasti mendapatkan modal proses kerja fungsi yang berasal dari pembiayaan internal, modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva, pembiayaan eksternal, utang bank, obligasi, dan penerbitan saham.  Perusahaan dapat menggunakan modal proses kerja fungsi untuk memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis.

Berikut ini beberapa perusahaan yang berjalan di bawah naungan BUMS:

  • Firma. Perkumpulan dua orang atau lebih yang menjalankan badan usaha dengan satu nama dan keuntungan dapat dibagi rata. Tanggungan perindividu bukan hanya modal yang disetor, namun seluruh kekayaannya. Beberapa keuntungan dari badan usaha ini, seperti modal yang didapat akan lebih besar daripada badan usaha perorangan, pemimpin tidak hanya bergantung pada satu orang melainkan dibagi menurut keahlian, resiko akan ditanggung bersama sehingga lebih mudah mengajukan pinjaman.  Kekurangan badan usaha ini yaitu menyatukan pendapat dan menetapkan keputusan  diantara banyak orang merupakan hal yang sangat sulit dilakukan, kesalahan yang dilakukan satu orang harus ditanggung bersama sehingga jika firma mengalami kebangkrutan hak milik anggota juga digunakan untuk menutup kerugian.
  • CV (Commanditaire Vennootschap) atau Persekutuan Komanditer. Perkumpulan beberapa orang yang bekerja dan beberapa orang lainnya hanya memberikan modal saja. Dalam CV terbagi menjadi sekutu aktif (semua kebijakan badan usaha dijalankan oleh sekutu aktif) dan pasif (keuntungan yang diperoleh sebanding dengan modal yang diberikan pada awal). Keuntungan badan usaha ini, yaitu pendirian badan usaha ini relatif mudah daripada badan usaha swasta lain, modal yang diperoleh bisa lebih besar karena pemberi modal bisa mencari modal sebanyak mungkin dan bisa juga menggunakan aset pribadi, karena pembagian tugas antara sekutu aktif dan pasif sudah jelas maka manajemen badan usaha ini lebih teratur. Kekurangannya yaitu tanggung jawab setiap anggota tidak terbatas dan kelangsungan hidup yang tidak menentu karena keuntungan yang diperoleh juga tidak menentu.
  • PT (Perseroan Terbatas). Badan usaha yang modalnya berupa saham. Para pemegang saham hanya bertanggung jawab atas modal yang diberikan, hutang piutang PT tidak ditanggung pemilik saham karena PT berbentuk badan hukum yang memiliki kekayaan sendiri. PT terbagi menjadi dua, yaitu PT tertutup (didirikan dengan tidak memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk menanamkan modalnya) dan PT terbuka (masyarakat dapat menanamkan sahamnya di perusahaan). Keuntungan dari PT yaitu pemimpin mudah diganti jika tidak kompeten mengingat kekuasaan tertinggi terletak pada para pemegang saham, kelangsungan perusahaan lebih terjamin. Sedangkan kekurangannya yaitu biaya dan prosedur mendirikan PT relatif besar dan susah, segala kegiatan dan permasalahan badan usaha harus diketahui para pemegang saham sehingga rahasia badan usaha tidak terjamin.

Sektor swasta akan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang dengan inklusifitas berimbang antara rantai produsen dan konsumen, sedangkan manfaat bagi masyarakat akan memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan teknologi baru jika bekerja di perusahaan sektor swasta.

BUMS memiliki tujuan dan peranan penting dalam perekonomian nasional. Oleh sebab itu, regulasi atau peraturan di Indonesia yang mendukung sektor swasta diperlukan dalam memajukan perekonomian secara bersama-sama. Ada keuntungan timbal balik yang diterima baik oleh negara maupun perusahaan swasta. Adapun peran sektor swasta dalam perekonomian Indonesia, sebagai berikut:

  • Menyediakan lapangan pekerjaan. Sektor swasta di Indonesia berperan untuk meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan serta penyerapan tenaga kerja karena memang sektor swasta sangat membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dalam menjalankan perusahaannya, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran.
  • Mengusahakan serta meningkatkan produksi nasional dalam berbagai bidang. Sektor swasta dapat membantu pemerintah  dalam meningkatkan produksi nasional, misalnya di bidang pangan agar seluruh masyarakat dapat hidup sejahtera dan makmur.
  • Menambah penerimaan devisa negara. Kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan sektor swasta dapat meningkatkan jumlah penerimaan devisa negara.
  • Meningkatkan penerimaan negara melalui pajak. Sektor swasta di Indonesia dapat meningkatkan penerimaan pajak pemerintah karena dalam periode tertentu, sektor swasta diharuskan membayar pajak sesuai nilai yang ditetapkan.
  • Memproduksi kebutuhan masyarakat. Sektor swasta dapat memproduksi barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi oleh pemerintah. Sehingga masyarakat tetap bisa mendapat barang yang diperlukan.

Di sisi lain, sektor swasta juga memiliki kelemahan, seperti persaingan yang tidak sehat antar pegawai. Mereka rela melakukan apapun yang terlihat benar di mata atasan agar tidak terjadi pengurangan pegawai karena memang daam sektor swasta ini semua kendali bergantung pada atasan atau pemimpin, sehingga kepentingan individu di sektor ini lebih diutamakan daripada kepentingan bersama. Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa sektor swasta berfokus untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, sektor ini dapat menghindari atau meminimalisir pembayaran pajak dan memberikan gaji kepada pegawainya dengan jumlah yang rendah. Tanggung jawab yang ditanggung pemimpin sangat berat karena semua keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri. Jika ada kerugian tidak menutup kemungkinan aset pribadi akan menjadi jaminannya.

Peran sektor swasta dinilai masih dibutuhkan dalam pembangunan nasional, bahkan perlu ditingkatkan. Pasalnya pemerintah memiliki keterbatasan dalam membiayai berbagai proyek strategis, sementara hasil yang diharapkan dari proyek tersebut dibutuhkan segera mengingat semakin beragamnya kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun