Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Gas Helium Atau Hidrogen, Manakah Bahan Pengisi Balon yang Aman?

1 Desember 2023   09:40 Diperbarui: 1 Desember 2023   10:26 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi balon via unplash.com  

Balon gas seringkali digunakan dalam berbagai perayaan misalnya untuk pesta ulang tahun, baby shower, opening ceremony maupun perayaan besar lainnya. Balon gas kerap digunakan sebagai pemanis dekorasi karena biasanya dijumpai berbagai aneka bentuk dan berwarna-warni. Hal ini memberikan kesan menyenangkan saat berpesta apalagi jika jumlahnya banyak menambah suasana riang dan gembira.

Ternyata, balon karet ini biasanya diisi oleh gas helium atau hydrogen supaya bisa mengembang bahkan terbang. Sayangnya, gas-gas tersebut khususnya gas hydrogen mudah membuat pecah balon apabila terkena panas matahari hal ini terjadi karena adanya peningkatan tekanan gas di dalamnya karena gas yang berada di dalam balon mengandung molekul atom yang terus bergerak sehingga ketika terpapar sinar matahari, panas dari sinar matahari akan menambah energy kinetik molekul-moleklu gas dimana dalam sains di kenal sebagai Hukun Gay Lussac. Hal tersebut yang menyebabkan balon mengembang dengan memakan lebih banyak ruang dan meningkatkan tekanan gasnya.

Lantas mengapa balon bisa meledak, gas manakah yang lebih aman digunakan untuk pengisi balon dan memiliki ketahanan yang baik saat suhu panas?

Penyebab balon meledak kemungkinan gas yang digunakan berupa Hidrogen dimana memiliki sifat lebih reaktif dibandingkan gas helium dan apabila bereaksi dengan api maka akan menimbulkan ledakan. Hydrogen ini memilik sifat lebih ringan dibandingkan dengan helium hal ini yang membuat karakteristik hydrogen lebih mudah terbakar karena saat hydrogen bereaksi dengan api maka hydrogen akan bergabung dengan oksigen untuk menghasilkan uap air yang membuat ledakannya cenderung menyebar.

Lalu mengapa gas hydrogen masih digunakan sebagai bahan pengisi balon ?

Banyak hal yang memungkinkan seseorang memilih gas hydrogen sebagai bahan pengisi balon. Mulai dari karena harganya yang lebih murah daripada helium, pasokan gas helium yang semakin menipis hingga gas hydrogen lebih mudah ditemukan di pasaran. Hal ini memang bukanlah alasan yang cukup baik mengingat gas hydrogen ini sangat berbahaya apabila digunakan, terlebih lagi jika konsumen yang membelinya tidak mengetahui atau menyadari pasti bahan apa yang ada di dalam balon gas tersebut.

Maka, sudah cukup jelas jangan bandingkan harga dengan faktor keamanan anda. Balon dengan gas helium lebih efektif digunakan sebagai bahan pengisi balon karena lebih aman dan tidak bersifat reaktif atau mudah terbakar seperti balon yang diisi gas hydrogen. Jika anda masih bertanya apakah gas helium ini bisa meledak, jawabannya "tidak" karena apabila didapati balon yang meledak kemungkinan besar kandungan didalamnya adalah "gas hydrogen" karena balon yang berisi gas helium saat disimpan pada udara dingin akan menyusut dan gas akan lebih sedikit bergerak yang menurunkan tekanan didalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun