Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu ADHD?

25 November 2023   10:20 Diperbarui: 25 November 2023   10:22 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ADHD via unsplash.com

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan salah satu gangguan neurologis yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan kognitif dan perilaku seseorang. ADHD ini biasa muncul pada usia anak-anak namun dapat berkelanjutan hingga dewasa. Dampak dari penderitanya yaitu sangat berpengaruh signifikan pada kegiatan sehari-hari karena penderitanya kerap mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, mengelola energi dan menahan diri dari sifat hiperaktif. ADHD pada anak dapat terjadi karena banyak faktor mulai dari genetik, pengaruh faktor pada masa kehamilan, hingga ketidakseimbangan neurotransmitter di otak. Pengaruh lingkungan pun kerap menjadi salah satu pemicu kondisi ini.

Gangguan ADHD dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :

  • ADHD dominan inatentif, dimana penderitanya akan kesulitan untuk fokus dan hanya memusatkan perhatian pada satu hal saja.
  • ADHD dominan hiperaktif-impulsif, dimana penderitanya akan secara tidak sadar bertingkah laku hiperaktif tanpa memikirkan dampaknya dan berperilaku impulsif.
  • ADHD kombinansi inatentif dan hiperaktif-impulsif yang merupakan gabungan dari dua ADHD lainnya.

Untuk gejala sendiri, ADHD ini cenderung hampir mirip dengan tindakan impulsif pada penderita OCD. Penyebabnya memang mencakup faktor genetic dan lingkungan namun ADHD ini juga berhubungan dengan kelainan menyeluruh di otak dimana terdapat bagian tertentu di otak yang berukuran kecil yang menyebabkan keadaan defisit perilaku. Untuk diagnosis mengenai ADHD ini sebaiknya tidak melakukan self diagnose, pastikan bawa ke professional untuk memperoleh penganan yang tepat. Pengobatan ADHD sendiri bukan untuk menyebuhkan sepenuhnya namun hanya untuk mengurangi gejala yang timbul mulai dari pemberian psikoterapi, terapi perilaku kognitif, dan terapi obat (stimulant dan non-stimulan).

Beberapa hal  yang dapat dilakukan jika anda mendapati pasien atau anak yang menderita ADHD supaya tetap terpantau yaitu :

  • Komunikasi dan bercerita, hal ini dapat membantu penderitanya untuk tidak terfokus pada apa yang sedang dirasakannya.
  • Atur waktu dan aktivitas dengan waktu istirahat yang teratur.
  • Menjauhkan benda tajam dan berbahaya dari lingkungan penderita ADHD.
  • Beri instruksi yang jelas jika penderita ADHD meminta melakukan sesuatu.
  • Kontrol dan berobat rutin ke dokter.
  • Berikan gizi yang seimbang, atur nutrisi dan hidrasi tubuh serta kelola stress dan tumbuhkan self love.

ADHD merupakan gangguan mental yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari khususnya pada anak-anak. Untuk itu, jika anak anda mendapati gejala ADHD maka harus ditangani dengan tepat mulai dari pola asuh hingga melalui bantuan professional. Dengan mengenali gejala ADHD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memberikan dukungan yang sesuai bagi penderita. Pemahaman yang baik dan lingkungan yang mendukung pun turut menjadi perhatian secara menyeluruh untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh dan terhindar dari ADHD.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun