Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengulik Fakta Nyamuk Wolbachia yang Diklaim Mampu Mencegah DBD

23 November 2023   10:14 Diperbarui: 23 November 2023   10:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) menjadi salah satu wabah dengan angka yang relative tinggi di Indonesia. Kondisi seperti ini seharusnya mampu diantisipasi dan diperhatikan dengan baik supaya dalam penyebarannya tidak menimbulkan dampak besar bagi masyarakat. 

Dari berbagai upaya yang telah dilakukan mulai dari tindakan preventif  hingga meminimalisir angka kematian akibat wabah, sudah dilakukan dengan baik namun kasus DBD di Indonesia masih seringkali hilang timbul hingga perllu perhatian dan pengendalian lebih baik akibat dari dampak yang terjadi.

Belakangan ini, upaya pemerintah di masyarakat untuk pengendalian kasus DBD justru menimbulkan polemik lantaran dalam penanggulangan akibat DBD ini rencananya akan disebarkan jentik nyamuk Wolbachia yang dinilai dapat menurunkan kasus DBD di lima kota endemis di wilayah Indonesia yaitu Bandung, Jakarta Barat, Semarang, Bontang dan Kupang. 

Sejumlah pihak masih mengkhawatirkan akan dampak penyebaran jentik nyamuk wolbachia yang berdampak buruk bagi kesehatan. Padahal jika ditelisik lebih dalam ternyata nyamuk Wolbachia ini merupakan salah satu nyamuk yang diklaim mampu melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD supaya virus dengue tidak menular pada tubuh manusia. 

Maka dari itu, untuk meredam polemik yang ada di perlukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan baik agar masyarakat paham mengenai penyebaran jenis nyamuk Wolbachia ini.

Walaupun penyebaran nyamuk Wolbachia ini menjadi inovasi baru untuk meminimalisir dampak DBD namun masyarakat tetap dihimbau untuk melakukan gerakan 3M plus yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan supaya nyamuk Aedes aegypti ini tidak kembali muncul atau lenyap.

Di banyak Negara telah dibuktikan efektivitas nyamuk Wolbachia ini dalam menekan kasus DBD seperti di Australia, Brazil, Colombia, Vietnam, Sri Lanka, hingga Meksiko dan Vanuatu. 

Pada dasarnya, nyamuk Wolbachia ini memiliki bakteri Wolbachia yang hanya hidup dalam tubuh serangga termasuk nyamuk sendiri. Nyamuk Wolbachia ini bukan organisme hasil modifikasi genetik melainkan spesies nyamuk yang menyimpam bakteri Wolbachia dan identik di temukan di alam. Wolbachia ini memiliki sifat simbion yang artinya tidak berdampak negatif bagi inangnya oleh karenanya, jenis nyamuk ini tidak berbahaya dan tidak menginfeksi manusia.

Di Indonesia sendiri salah tujuan penyebaran nyamuk Wolbachia ini supaya nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat hingga menghasilkan nyamuk yang mengandung Wolbachia dan pada akhirnya, nyamuk ini akan membentuk populasi alami yang mengandung Wolbachia. 

Ketika nyamuk Aedes aegypti sudah terinfeksi Wolbachia maka otomatis mereka akan mandul. Akibatnya, nyamuk yang mengandung Wolbachia ini tidak mampu lagi menularkan virus dengue ketika menghisap darah seseorang. Dengan demikian, kasus DBD pun secara alami dapat berkurang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun