Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki banyak pesona alam indah dan khas di tiap daerahnya. "Bangga Berwisata di Indonesia" menjadi slogan yang menunjukkan bahwa Indonesia ini sangat wajib dikunjungi karena memiliki berbagai pesona keindahan alam yang menakjubkan dan luar biasa. Di Jawa Barat sendiri banyak disuguhkan berbagai objek wisata yang indah mulai dari gunung, pantai, termasuk telaga atau danau. Panorama yang indah dan khas Jawa Barat dengan udara segar, tentram dan bebas polusi membuat pesona wisata Jawa Barat menjadi salah satu wishlist untuk sekedar menikmati keindahan suguhan alamnya, berlibur bersama teman atau keluarga bahkan untuk merefresh otak dari hiruk pikuk lelahnya kegiatan yang dijalani.
Terdapat wisata lokal dan affrodable untuk dikunjungi saat akhir pekan salah satunya yaitu telaga atau danau. Selain aksesnya yang cukup dekat dengan wilayah pedesaan cocok untuk dikunjungi dalam waktu singkat saja. Pemandangan yang tak kalah menarik dan sarat akan sejarah membuat danau ini menjadi menarik untuk dikunjungi.
Di wilayah Jawa Barat sendiri banyak sekali danau yang menarik untuk dikunjungi salah satunya yaitu Situ Lengkong Panjalu. Berada di Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dengan akses yang cukup mudah. Dari arah Bandung sekitar 95 Km, dari Tasikmalaya dan Ciamis sekitar 40 Km. Danau ini memiliki kekhasannya tersendiri salah satunya terdapat perpaduan antara objek wisata alam dan objek wisata budaya.
Objek wisata alam dan budaya yang persis berada di tengah-tengah danau ini berupa 3 buah pulau kecil atau populer disebut Nusa Gede atau Nusa Larang dimana kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda GB 21 Februari 1919 Nomor: 6 Stbl.90 dengan luas 16 Ha dan diberi nama "Pulau Kooders". Kemudian pada 16 November 1921 diterbitkan lagi Surat Keputusan untuk menetapkan Pulau Nusa Gede ini dinamakan "Pulau Kooders" dan cagar alamnya dinamakan "Cagar Alam Kooders" dan saat ini menjadi salah satu kawasan konservasi tertua di Indonesia.
Kemudian kawasan Cagar Alam Situ Lengkong Panjalu ini difungsikan sebagai pelestarian plasma nuftah, pengatur tata air, kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, parawisata dan budaya. Dalam pengelolaannya yang memadukan kebutuhan manusia membuat areal konservasi ini juga terkenal dengan salah satu lokasi ziarah karena didalam pulau ini terdapat makam leluhur Panjalu yang konon merupakan tempat bangunan istana kerajaan, Kepatihan dan staf kerajaan. Selain itu terdapat juga Museum Bumi Alit yang didalamnya terdapat banyak peninggalan bersejarah yang sarat akan makna dan konon benda-benda ini milik Raja-raja dan Bupati di masa lalu. Karena hal inilah membuat pesona Situ Lengkong Panjalu banyak dikunjungi selain menyampaikan pesan leluhur juga merupakan salah satu tempat yang eksotis dengan keberdaan hutan Cagar Alam yang masih sangat terjaga keasriannya.
Untuk menggalakan program "Sustainable and Responsible Travel" maka sangat penting menjaga kelestarian dan keaslian kawasan ini khususnya kawasan Cagar Alam yang menyimpan banyak flora, fauna khas Hutan Hujan Tropis. Salah satunya dengan menerapkan konsep "Eco Travel" atau wisata dengan berfokus pada menikmati destinasinya saja dengan menjaga kealamian alamnya dan memberikan dampak positif bagi warga lokal disana. Salah satu penerapannya yaitu :
- Cintai alam salah satunya dengan tidak merusak fasilitas disana, tidak membuang sampah sembarangan, berlaku tanggungjawab kepada alam dengan hal kecil misalnya tidak mengambil atau mengganggu atau merusak flora fauna yang ada, biarkan tetap seperti habitat aslinya, kita hanya menikmatinya saja agar ekosistemnya tetap terjaga.
- Ikuti jalur yang ditetapkan, gunakan perlengkapan atau barang bawaan yang ramah lingkungan, kurangi sampah plastik, terlihat sepele tapi berdampak juga jika dalam jumlah banyak.
- Menghormati budaya lokal atau peraturan yang dibuat oleh masyakat lokal disana untuk tidak coba-coba dilanggar karena pastinya ada maksud tersendiri dibalik pantrangan tersebut. Selain tentang belajar etika lokal dan berucap, penduduk disana lebih tahu bagaimana cara menjaga alam dan lingkungan disekitarnya. Maka dari itu bersikaplah dengan baik dan sopan dimana pun kita berada.
- Membantu ekonomi masyarakat lokal dengan hal sederhana misalnya membeli karya lokal atau produk lokal dengan begitu kita telah berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal disana.
Berwisata memang sangat dianjurkan untuk mengisi waktu dan merefresh otak agar kembali bersemangat dalam beraktivitas. Wisata lokal yang affrodable dan on budget bisa menjadi pilihan. Selain ikut berkontribusi dalam pengembangan eco-travel juga kita bisa lebih dekat mengenal wisata alam berbasis kearifan lokal sebagai dasar pengalaman juga menambah pengetahuan. Situ Lengkong Panjalu ini bisa dijadikan sebagai salah satu rekomendasi wisata yang cocok untuk hunting landscape maupun hunting human interest yang sarat akan sejarah.
(Dokumentasi lengkap kunjungi https://www.instagram.com/rdsinta_/?next=%2F ).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H