Minyak canola berasal dari biji tanaman canola (Brassica napus L.) dimana sering digunakan sebagai alternatif minyak goreng sehat. Rasanya yang khas, kandungan lemak jenuh yang rendah membuat minyak ini diklaim lebih sehat dibanding minyak lainnya karena memiliki kandungan 63% lemak tak jenuh tunggal dan asam alfa-linoleat yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Minyak Canola juga terbukti rendah akan kandungan asam erusat, asam lemak yang menyebabkan kerusakan jantung.
Proses pembuatan minyak canola ini melalui beberapa tahap yaitu :
- Pembersihan benih, tujuannya untuk memisahkan biji canola dan menghilangkan kotoran yang menempel.
- Pengelupasan benih, dilakukan dengan proses pemanasan benih dengan suhu 35 derajat celcius yang kemudian di pipihkan dan giling agar biji terpisah dari kulitnya.
- Pemasakan benih dilakukan selama 15-20 menit pada suhu 80-105 derajat celcius.
- Pemerasan dilakukan dengan menekan biji menggunakan mesin yang tujuannya untuk menghilangkan 50-60% minyak.
- Ekstraksi pelarut, sisa dari hasil pemerasan sekitar 18-20% minyak selanjutnya di tambahkan bahan kimia heksana untuk mendapatkan sisa minyak.
- Desolventasi. Heksana dipisahkan dari tepung canola dengan dipanaskan pada 95-115 derajat celcius.
- Mengolah minyak, dari berbagai tahapan sebelumnya kemudian dilakukan pemurnian dengan beberapa metode seperti destilasi uap, paparan asam fosfat dan filtrasi melalui tanah liat yang diaktifkan asam.
Dari proses pemurnian ini sebenarnya minyak canola dalam pengolahan mengandung bahan berbahaya heksana yang bersifat racun untuk tubuh jika tidak diolah dengan baik. Melalui proses pemurnian ini juga minyak canola mengandung sekitar 0,56-4,2% minyak trans sehingga ketika dimasak dalam suhu tinggi akan mengalami oksidasi dan bereaksi dengan oksigen yang membentuk radikal bebas dan senyawa berbahaya. Senyawa elcosanoids yang dihasilkan akan memicu peradangan.
Di balik kelemahannya, terdapat juga banyak manfaat dari minyak canola jika kita bijak dalam penggunaannya. Berikut beberapa manfaat dari minyak kanola :
- Mengurangi kolesterol jahat (LDL / Low Density Lipoprotein) karena rendahnya kadar lemak jenuh dalam minyak canola dan meningkatkan kesehatan jantung dari kandungan omega-3 dan omega-6 yang menaikan kadar kolestrol baik dalam tubuh.
- Menjaga gula darah agar tetap stabil, jika dikonsumsi dengan benar dan secara teratur minyak canola ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin hingga 9%.
- Mencegah kerusakan sel, vitamin E yang terkandung dalam minyak ini mampu mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.
Untuk mendapatkan khasiatnya memang perlu benar dalam pengolah minyak ini agar kandungan nutrisi yang ada di dalamnya tidak berkurang bahkan hilang. Usahakan memasak dengan minyak kanola ini tidak melebihi dari titik asapnya yaitu 200 derajat celcius. Jika terlalu rumit dalam pengolahannya, bisa digunakan sebagai saus atau siraman untuk salad dan untuk menumis.
Selain itu, minyak canola juga ternyata bermanfaat dalam hal kecantikan karena :
- Mampu mencegah jerawat dan penuaan dari kandungan Vitamin E dan K yang dikandungnya. Caranya dengan mencampur minyak kanola dengan minyak essensial lain atau di teteska ke dalam krim malam dan dioleskan rutin untuk hasil maksimal.
- Memperbaiki dan melembapkan tekstur kulit, karena minyak ini tidak lengket dengan mengoleskan secara teratur dalat memproduksi kolagen ynag membuat kulit lebih cerah dan bercahaya.
- Mencegah rambut rontok, ketombe dan perbaikan pada ujung rambut yang bercabang.
Dari berbagai kelemahan dan manfaat yang diberikan minyak kanola ternyata, minyak ini sangat menarik untuk dibahas ya, tertarik untuk mengolah dan mencobanya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H