Pesawat terbang merupakan salah satu transportasi yang efektif dan efisien untuk seseorang yang memiliki kesibukan cukup padat atau bahkan untuk liburan jarak jauh yang jika menggunakan transportasi darat memerlukan waktu misalnya satu hari perjalanan dan jika dengan pesawat waktu yang digunakan dapat lebih cepat. Tak sedikit orang yang masih enggan naik pesawat karena adanya kekhawatiran jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak kecelakaan yang pernah terjadi akibat beberapa faktor yang mungkin perlu diperhatikan. Â Inilah beberapa faktor penyebab jatuhnya pesawat diantaranya yaitu :
1. Loss of Aircraft Control
Dalam bahasa Indonesia biasa disebut "hilangnya kontrol pesawat" dimana sebutan ini merupakan sebuah insiden saat pilot kehilangan kemampuan untuk mempertahankan kendali pesawat saat penerbangan misalnya dalam hal pengambilan keputusan yang kurang tepat, gagal mengenali aerodinamis stali atau spin, gagal mempertahankan kecepatan udara, tidak mematuhi peraturan, tidak mengikuti prosedur yang berlaku, kurang berpengalaman, dan menggunakan obat-obatan terlarang atau dalam keadaan mabuk. Hal lain yang dapat terjadi seperti karena kegagalan mekanis, gangguan eksternal dan kondisi pesawat yang tidak stabil atau tindakan awak kabin yang kurang tepat menyebabkan loss of aircraft control ini dapat terjadi.Â
Keadaan pesawat pada kondisi ini saat terbang tampak normal namun dapat terjadi pada saat kondisi tertentu ketika pesawat berada pada situasi yang tidak memungkinan untuk dikendalikan. Hal ini dapat diminimalisir karena adanya proses sertifikasi yang ketat dalam hal peningkatan keterampilan pencegahan, pengenalan dan pemulihan dalam kondisi ini pesawat hilang kendali cukup jarang terjadi di dunia penerbangan.
2. Kerusakan mesin
20% kecelakaan pewasat dapat disebabkan oleh peralatan mesin yang rusak. Walaupun diperbaharui setiap tahunnya, terkadang kerusakan yang cukup parah dapat dialami dan dapat berakibat fatal jika terus digunakan.
3. Cuaca yang kurang bersahabat
Faktor ini pula yang menjadi kendala saat penerbangan. Terhitung sekitar 12% kecelakaan pesawat akibat cuaca buruk yang terjadi. Untuk saat ini, walaupun perkembangan teknologi yang cukup maju seperti terciptanya alat bantu navigasi penerbangan, hal ini tidak cukup membantu saat terjadi cuaca ekstrim seperti badai, salju dan hujan meteor atau petir. Karena hal inilah, hampir seluruh penerbangan dihentikan dan dipending jika cuaca sedang tidak mendukung. Jika maskapai terus memaksakan perjalanan nantinya akan menjadi suatu kelalaian, untuk itu jika cuaca buruk melanda pilot dan pengatur lalu lintas udara harus dapat bekerja sama dengan efektif dalam keadaan darurat tersebut agar tidak terjadi hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
4. Faktor angin
Angin pula dapat menjadi faktor yang diperhatikan. Angin yang berhembus dari atas, balakang atau samping dapat membuat pesawat terbalik karena angin ini memiliki kemampuan untuk menghilangkan udara dari sekitar sayap pesawat (terjadinya turbulensi). Dalam kasus ini, pesawat dapat kehilangan kecepatan ketika dalam ketinggian tertentu. Yang paling bahaya jika terjadi microbust atau aliran udara yang mendadak, kuat dan terlokalisasi.
5. Lalainya perusahaan maskapai penerbangan